Sumber :
VIVA.co.id
- Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Heri Gunawan menilai substansi paket kebijakan ekonomi jilid tiga yang akan dikeluarkan pemerintah dalam waktu dekat ini, masih belum konkret dan belum menyentuh permasalahan mendasar.
Menurut Heri ada tiga fokus utama pemerintah dalam paket ketiga ini.
Pertama , mendorong investasi.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Menurut Heri ada tiga fokus utama pemerintah dalam paket ketiga ini.
Baca Juga :
Cita Citata Cabut Laporan terhadap Anggota DPR
Kedua
, dukungan kredit ekspor dan UKM untuk mencegah PHK lewat Lembaga Pembiayaan Ekspor Impor (LPEI).
Ketiga
, dorong daya beli masyarakat.
Heri mengatakan, banyak hal yang tumpang tindih dalam paket-paket kebijakan ekonomi pemerintah. Sebagai contoh, saat ini pemerintah ingin mendorong ekspor, tapi disaat yang sama, deregulasi dibuat besar-besaran sehingga membuka peluang impor yang besar.
"Lalu pemerintah ingin cegah PHK, tapi di saat yang sama, pencabutan proteksi-proteksi non-tarif dilakukan sehingga menyulitkan tumbuhnya UKM. Ujungnya, kebijakan-kebijakan yang tumpang tindih itu membuat pelaku usaha bingung,” ujar Heri, di Jakarta, Rabu 7 Oktober 2015.
Untuk itu, Heri berharap agar pemerintah jelas menentukan arah kebijakannya. Kebijakan yang tidak konkret dan tumpang tindih, menurutnya hanya akan melahirkan keruwetan-keruwetan baru.
Heri mengatakan bahwa sebaiknya pemerintah melakukan langkah yang konkret dengan menurunkan harga BBM di saat harga minyak dunia menurun drastis.
"Turunnya harga BBM akan menjadi insentif besar bagi UKM dan masyarakat kecil. Dengan begitu, inflasi akan turun, sebab, harga BBM ini yang menjadi penyumbang inflasi terbesar,” kata Heri.
Penurunan harga BBM inilah yang menurutnya lebih konkret ketimbang berharap pembiayaan dari LPEI yang diberi PMN Rp1 triliun itu. "Apalagi proses pencairan PMN butuh waktu lama serta birokrasi yang panjang,” ujar Heri.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Kedua
