Sumber :
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
- Kuasa Hukum Partai Golkar Musyawarah Nasional (Munas) Bali, Yusril Ihza Mahendra, mempertanyakan soal siapa yang menyelenggarakan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar yang masih wacana dan belum jelas pembahasannya.
"Kalau ada dua kubu akan melahirkan konflik. Itu lebih parah lagi," ujar Yusril Ihza Mahendra di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakara Selatan, Selasa 6 Oktober 2015.
"Kalau ada dua kubu akan melahirkan konflik. Itu lebih parah lagi," ujar Yusril Ihza Mahendra di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakara Selatan, Selasa 6 Oktober 2015.
Karena itu, jika Munaslub Golkar benar-benar direncakan, maka harus menunggu keputusan Mahkamah Agung.
"Lebih baik tunggu putusan MA. Nanti tahu siapa yang sah itu yang berhak mengadakan Munaslub," katanya.
Saat ini, Kubu Aburizal Bakrie dan kubu Agung Laksono masih menunggu putusan kasasi dari Mahkamah Agung. Prosesnya masih berlanjut dan bila sesuai rencana akan keluar pada akhir Oktober mendatang.
Sebelumnya juga sudah disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Nurdin Halid, agenda Munaslub bisa dilaksanakan kapan saja asal sesuai dengan aturan yang ada dalam partai.
"Saya bilang bahwa Munaslub kapan saja bisa dilaksanakan asalkan sesuai dengan AD/ART (Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga)," ujar Nurdin.
Halaman Selanjutnya
Karena itu, jika Munaslub Golkar benar-benar direncakan, maka harus menunggu keputusan Mahkamah Agung.