Pilkada Surabaya: Rasiyo-Lucy Nomor Urut 1, Risma-Whisnu 2

PDIP Pastikan Usung Risma-Whisnu di Pilkada Kota Surabaya
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Zumrotul Abidin

VIVA.co.id - Sidang Pleno pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon Pilkada Surabaya telah dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum Kota Surabaya, Jumat, 25 September 2015. Pasangan incumbent Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana mendapat nomor urut 2 dan pasangan Rasiyo-Lucy Kurniasari mendapat nomor urut 1.

Oleh tim pemenangan, Risma-Whisnu yang mengenakan kemeja putih dipadu kaos ‎warna merah bertulis Now and Then diiring menuju KPU Surabaya, dengan menumpang Jeep Willys, dikemudikan oleh Whisnu, Risma duduk di sampingnya. Rombongan berangkat dari Rumah Pemenangan Risma-Whisnu di Jalan Kapuas.

‎"Kita telah niat, untuk menjadikan Kota Surabaya lebih maju dan menjadi lebih baik. Nomor berapa pun baik," kata Risma, sambil berjalan menuju lantai tiga.

Sementara, pasangan Rasiyo-Lucy Kurniasari, pendukungnya terlihat lebih ramai. Berangkat dari Gelora Pancasila, yang disebut sebagai simbol kerakyatan. Pasangan Rasiyo-Lucy diiringi 3 Reog Ponorogo, alunan musik patrol, serta konvoi motor dan mobil.

"Nomor berapapun kami siap, kami bertekad menjadikan Surabaya lebih baik," ucap Rasiyo.

Kemudian, bertempat di lantai tiga KPU Kota Surabaya di Jalan Adityawarman, kedua pasangan mengikuti arahan Ketua KPU Kota Surabaya Robiyan Arifin. Dilanjutkan dengan pengundian nomor urut peserta pilkada.

Setelah keluar mengikuti pengundian nomor urut, kedua pasangan calon dielu-elukan oleh pendukungnya. Nomor undian yang dimiliki juga diteriakkan sebagai yel-yel dukungan.

"Sesuai SK KPU Surabaya Nomor 39, tahapan berikutnya ‎adalah masa kampanye, dimulai pada 27 September sampai 5 Desember 2015," ujar Robiyan.

KPU Surabaya, lanjut Robiyan menyiapkan masing-masing 5 baliho, 10 pasang umbul-umbul untuk masing-masing calon yang dipasang di setiap kecamatan. Juga masing-masing 2 spanduk di setiap kelurahan, juga poster dan selebaran kelengkapan kampanye.

"Semua itu dicetak KPU, masing-masing pasangan tidak boleh menambah atau memperbanyak alat peraga kampanye," tegasnya.‎

Untuk menggelar rapat umum dengan mendatangkan massa, masing-masing pasangan calon ‎mendapat kesempatan satu kali, di masa kampanye. Sementara, untuk pertemuan masing-masing pasangan punya jadwal sendiri.

"Untuk pertemuan terbatas, izinnya ke kepolisian dengan tembusan ke KPU dan Panwas Surabaya," tegasnya.

Ditanya kemungkinan jadwal bersamaan, dan ada gesekan massa pendukung, Robiyan mengatakan itu harus dihindari. Tetapi, tidak mungkin terjadi karena pelaksanaan rapat umum digelar hanya sekali. ‎

Ahok Tak Sudi Disebut Petugas Partai

"Kepolisian pasti tahu soal jadwal itu," katanya.

Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Sedangkan Rasiyo-Lucy Kurniasari yang diusung Partai Demokrat (PD) dan Partai Amanat Nasional (PAN).

KPUD DKI Akui Syarat Jalur Independen Sulit
Hasto Datangi KPK

PDIP Masih Cari Momentum Baik untuk Umumkan Cagub DKI

Alasannya, saat ini masih sibuk bicarakan cagub daerah lain.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016