Gabung ke Pemerintah, PAN Dianggap Bikin Gaduh

Rapat Timwas Century Di KPK
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVA.co.id
Presiden Jokowi Santai UU Amnesty Digugat
- Partai Amanat Nasional (PAN) akhirnya tergoda untuk masuk ke jajaran pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo – Jusuf Kalla. Kini berbagai pihak menebak-nebak bagaimana peta perpolitikan ke depannya.

PAN Minta Warga Surabaya Rela Lepas Risma ke DKI

Sekretaris Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) Bambang Susatyo, Sabtu 5 September 2015, mengatakan bisa jadi manuver PAN tidak sesuai dengan harapan. Menurutnya, kegaduhan politik bisa saja terjadi.
Jokowi: Indonesia Bangga Raih Perak Pertama


"Masuknya PAN, bisa jadi tidak sesuai dengan harapan. Bisa jadi kegaduhan, karena ada kursi yang terancam," kata Bambang di Cikini, Jakarta Pusat.


Bambang mencontohkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang sudah ketakutan kursi menterinya akan tergusur. Kemarin, Ketua DPP PKB Lukman Edy memang mengatakan, tak ada alasan yang cukup kuat untuk mengurangi kuota kursi menteri partainya untuk, misalnya digantikan kader-kader PAN.


"Belum-belum PKB sudah teriak. Partai pendukungnya (pemerintah) sudah mulai merongrong. Ibarat rumah tangga, bukan kegaduhan di luar rumah tangga, tetapi di dalam rumah," ungkap Bambang.


Bambang mengatakan, sangat menarik melihat manufer PAN yang lebih akrab dengan pemerintah ketimbang ke PDIP. Hal itu, menurutnya, karena Presidenlah yang memiliki kuasa untuk mengangkat seseorang menjadi menteri.


"Menarik juga, bergabungnya PAN bukan ada di PDIP, tetapi presiden. Karena, dia yang punya kuasa bagi menteri," kata Bambang. (asp)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya