- VIVA.co.id/Fajar Ginanjar Mukti
VIVA.co.id - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Hinca Panjaitan,
mengatakan partainya akan mengikuti arahan dari Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono untuk bersikap lebih arif dalam masa-masa perekonomian yang sulit ini.
Partai Demokrat, kata Hinca, menilai usulan pembangunan tujuh proyek
pembangunan gedung DPR belum tepat. Sebelumnya, SBY dalam
pengarahan kepada para kader Partai Demokrat, menyarankan agar DPR
menunda proyek-proyek yang bisa ditunda.
"Sesuai arahan beliau, kami diminta untuk lebih arif dalam menghadapi
kondisi perekonomian saat ini," kata Hinca usai rapat pleno Partai
Demokrat di Hotel Grand Yasmin, Cipanas, Jawa Barat, Sabtu 29 Agustus
2015.
Hinca menilai proyek tersebut mungkin dibutuhkan. Hanya saja selagi
bisa ditunda, maka ia berpendapat proyek tersebut ditunda saja di masa
depan.
"Bahwa gedung itu diperlukan iya. Tapi, itu kan membuat kita berpikir
ulang. Mungkin enggak hari ini, mungkin enggak di hari yang datang.
Momentummya tidak pas, belum pas. Tapi, itu kebutuhan ya. Ya, dikaji
kembali " ujar Hinca.
Sebelumnya ramai diberitakan, DPR tetap ngotot melanjutkan pembangunan
tujuh mega proyek Gedung Parlemen. Mega proyek itu kabarnya menyedot
APBN hingga lebih dari Rp1 triliun.
Secara rinci tujuh proyek DPR diperkirakan akan menghabiskan dana multiyears sebesar Rp2,7 triliun hingga 2018.
Duit triliunan rupiah itu akan digunakan untuk membangun gedung baru yang akan difungsikan sebagai ruang kerja anggota DPR. Ada juga membangun alun-alun demokrasi yang ditujukan bagi masyarakat yang hendak menyampaikan aspirasi.
Lima proyek lainnya antara lain, museum dan perpustakaan, jalan akses bagi tamu menuju Gedung DPR, visitor centre.
Ada pula pembangunan ruang pusat kajian legislasi, serta pembangunan integrasi kawasan tempat tinggal dan tempat kerja DPR. Kementerian Pekerjaan Umum memperkirakan, tujuh proyek tersebut akan menghabiskan dana sebesar Rp1,6 triliun. (ase)
Demokrat Beberkan Alasan Pilih Koalisi Prabowo Ketimbang Jokowi
"Bagi kami koalisi ingin yang setara, sederajat.
