Golkar: Reshuffle Bukan Obat Mujarab Pemerintah

jokowi lantik menteri baru
Sumber :
  • REUTERS/Darren Whiteside
VIVA.co.id -
Dukung Rizal Ramli Maju Pilkada, Buruh Mulai Keliling Pabrik
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Tantowi Yahya, melihat situasi setelah perombakan (
reshuffle
Rizal Ramli tentang Ahok: Serahkan pada Tuhan Menghukumnya
) di kabinet ,
Rizal Ramli Tutup Mulut Ditanya Pilkada Jakarta
pemerintah tetap gaduh. Kegaduhan ini salah satunya, terkait tantangan debat Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"Ada dua hal yang melatarbelakangi
reshuffle
kabinet harus terjadi. Pertama, kondusifitas politik yang ditandai kegaduhan politik yang sesungguhnya berasal dari pemerintah. Pada akhirnya itu akan membuat situasi ekonomi, investasi tidak kondusif. Kedua, ekonomi yang semakin melemah," kata Tantowi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis 20 Agustus 2015.


Tantowi menjelaskan, Presiden Joko Widodo hanya membongkar tim ekonomi. Menurutnya, pembongkaran itu tidak dilakukan menyeluruh, karena Jokowi hanya mengganti menteri koordinasi dan menteri perdagangan saja.


"Artinya, sulit diterima logika, mengapa seluruh permasalahan lemahnya ekonomi dilimpahkan hanya pada menteri perdagangan. Bagaimana dengan kementerian lain, yang ikut kontribusi terhadap tidak jalannya perekonomian mikro di Indonesia," ujarnya.


Soal kegaduhan politik, Tantowi menilai Jokowi belum punya niat melakukan
reshuffle
kementerian yang ikut memberikan kontribusi pada tidak kondusifnya situasi politik di Indonesia. Jokowi hanya mengganti menkopolhukam, padahal banyak menteri politik yang seharusnya juga dicopot.


"Itu dua sisi mata uang. Tidak mungkin ekonomi jalan, bila stabilitas politik tidak ada. Tolong buktikan negara mana morat-marit politik, ekonominya jalan?" tanyanya.


Wakil Ketua Komisi I DPR ini mengaku terlalu awal bila melihat kinerja hasil menteri hasil
reshuffle
saat ini. Namun, dari kinerja yang diawali kegaduhan tampaknya kabinet hasil perombakan tidak akan maksimal dalam bekerja.


"Kalau kita lihat,
reshuffle
itu tidak serta-merta memperbaiki sistem ekonomi kita. Lihat saja, laju dolar pada rupiah tidak bisa dihentikan. Hari ini sudah Rp13.800, waktu
reshuffle
masih Rp13.400. Kemudian, ancaman PHK tetap ada terus. Jadi,
reshuffle
itu bukan merupakan obat
ces pleng
," tuturnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya