Pilkada Belum Mulai, Golkar Sudah 'Menang' di Kabupaten Ini

Partai Golkar saat menggelar kampaye pada Pemilu 2014.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
Politikus Budi Supriyanto Didakwa Disuap Ratusan Ribu Dolar
- Ada yang unik dari perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Badung, Bali. Di kabupaten terkaya di Bali itu, dua kader Golkar bertarung menggunakan 'kendaraan' berbeda.

Hasto Bantah Sering Komunikasi dengan Risma

Mereka adalah I Ketut Suiasa dan I Made Sudiana. I Ketut Suiasa merupakan Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Badung. Ia maju sebagai Wakil Bupati Badung berpasangan dengan I Nyoman Giri Prasta. Keduanya diusung koalisi PDIP dan Golkar.
Koalisi Kekeluargaan Masih Belum Bersifat Final, kata PDIP


Sedangkan I Made Sudiana merupakan kader Golkar yang kini masih menjabat sebagai Wakil Bupati Badung. Ia berpasangan dengan I Nyoman Sutrisno, kader Partai Demokrat. Keduanya diusung oleh Koalisi Bali Mandara yang terdiri dari Golkar, Demokrat, Gerindra, PAN, PKS dan PKPI.


Cerita 'kemenangan' Golkar ini bermula dari turunnya rekomendasi pertama DPP Partai Golkar untuk Pilkada Badung. Golkar merekomendasikan I Wayan Adi Arnawa-I Made Sudiana. Belakangan, rekomendasi itu diubah menjadi I Nyoman Giri Prasta-I Ketut Suiasa.


Ketua Harian DPD Partai Golkar Bali, I Gusti Putu Wijaya, tak menampik tampilnya dua kader Partai Golkar dalam pertarungan Pilkada Badung. Meski begitu, kata dia, lantaran DPP telah mengeluarkan rekomendasi resmi untuk Suiasa, maka seluruh jajarannya akan bergerak memenangkan paket I Nyoman Giri Prasta-I Made Suiasa (Giriasa).


"Ya, memang keduanya kader Golkar (Suiasa dan Sudiana). Awalnya kami kebingungan. Tapi, dari hasil pembicaraan kita dengan DPP, rekomendasi kepada Giriasa itu adalah sah. Dan, kami DPD I dan jajarannya siap untuk mengamankan itu," kata Wijaya, Rabu 5 Agustus 2015.


Sementara itu, Sekretaris KBM, I Made Mudarta, menuturkan, meski Giriasa diusung koalisi PDIP dan Golkar, hal itu bukan jaminan meraih kemenangan. Pengalaman pilkada di berbagai daerah, kata dia, koalisi partai bukan penentu kemenangan.


Menurut Ketua DPD Partai Demokrat Bali ini, kunci kemenangan dalam pilkada nanti terletak pada tingkat penerimaaan rakyat terhadap calon. "Partai itu hanya untuk pendaftaran calon di KPU. Kemenangan ditentukan oleh figur calon. Kedaulatan ada di rakyat. Calon yang mampu menarik simpati rakyat akan terpilih sebagai pemenang," katanya.


Mudarta menilai, duet Sudiana-Sutrisno merupakan sosok yang yang bisa diterima rakyat Badung. "Mereka sudah dikenal baik rakyat Badung. Selama ini mereka selalu hadir di tengah masyarakat. Itu modal utama meraih kemenangan," jelas Mudarta. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya