KPU:Jika Pilkada Ditunda Masih Sepi Calon, Parpol Kebangetan

Ketua KPU RI, Husni Kamil Manik.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Zumrotul Abidin (Surabaya)
VIVA.co.id
Risma: Jerman Sumbang Rp1,5 Triliun untuk Bangun Trem
- Hari pertama perpanjangan masa pendaftaran pasangan calon ke Kantor Komisi partai politik maupun gabungan partai politik belum ada yang mendaftarkan diri. Dengan demikian, KPU masih akan menunggu selama dua hari ke depan, hingga Senin (3/8/2015), untuk memberikan kesempatan kepada pasangan calon yang akan mendaftar.
 
Aplikasi Antibegal Bikinan Mahasiswa ITS
Dalam pembukaan masa perpanjangan pendaftaran pasangan calon ini, Ketua KPU RI, Husni Kamil Manik, menyempatkan diri datang ke Surabaya untuk memantau kesiapan pendaftaran. Menurut dia, KPU Kota Surabaya sudah sangat siap melayani perpanjangan pendaftaran.
 
Siswa SD Menangis Agar Risma Tak Jadi Calon Gubernur Jakarta
"Kita buka pendaftaran mulai hari ini sampai 3 Agustus. KPU Surabaya sendiri saya rasa sudah siap. Sekarang tinggal parpol mau ajukan calon atau tidak," ujar Husni Kamil Manik.
 
Bila hingga 3 Agustus 2015 tetap hanya ada satu pasangan calon saja, Husni menegaskan, Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Surabaya akan diundur hingga tahun 2017. KPU Kota Surabaya pun nantinya akan melaporkan hal ini ke KPU RI melalui KPU Provinsi Jawa Timur usai penutupan masa perpanjangan pendaftaran ini.
 
"Kalau sampai 2017 juga masih tidak ada yang daftar lagi, itu saya rasa sudah kebangetan. Aturannya pun belum ada," lanjutnya.
 
KPU Kota Surabaya sendiri, menurut Husni bukan satu-satunya daerah yang menyelenggarakan Pilkada pada tahun ini yang sejauh ini baru memunculkan satu pasangan calon. Masih ada beberapa kota atau kabupaten lain yang mengalami hal serupa.
 
Menanggapi adanya rencana gugatan terhadap KPU oleh partai politik yang menolak pengunduran pelaksanaan pilkada, Husni menyatakan KPU telah sangat siap. Baginya, hal gugat menggugat di dalam pelaksanaan Pilkada, sudah sangat biasa. "KPU siap saja. Kalau gugat menggugat, dalam pemilu di Indonesia kan sudah biasa," lanjut dia. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya