Sumber :
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id - Wakil Ketua Umum DPP Golkar kubu Munas Ancol, Priyo Budi Santoso, datang ke ruang Ketua DPR yang juga Waketum Golkar Munas Bali, Setya Novanto, Rabu 29 Juli 2015 siang.
Priyo yang mengenakan kemeja batik, datang menemui Novanto dengan sumringah. "Saya dapat kehormatan, beliau orang yang santun sekali," kata Priyo memuji Novanto, di ruang Ketua DPR, kompleks parlemen, Jakarta.
Priyo mengaku, kehadirannya untuk membangun komunikasi dan keakraban dengan Novanto. Walau, keduanya ada di dua kubu yang berbeda dan sedang berseteru di Partai Golkar.
Baca Juga :
April Atau Mei Golkar Punya Ketua Umum Baru
"Kebetulan saya belum sempat ketemu untuk Lebaran, jadi saya manfaatkan mumpung masih suasana Lebaran," kata Priyo.
Pertanyaan mencuat, apakah pertemuan ini juga menyangkut masalah Partai Golkar. Priyo mengaku itu. Apalagi, ada putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara beberapa waktu lalu, yang mengabulkan gugatan kubu Munas Bali. Dimana salah satu putusan pengadilan itu adalah Munas Ancol tidak sah.
Menyikapi itu, Priyo menjelaskan bahwa memang dirinya sempat bertemu dengan tokoh-tokoh senior Golkar, seperti Ketua Dewan Pertimbangan DPP GOlkar hasil Munas Bali Akbar Tanjung, hingga tokoh senior BJ Habibie.
"Saya menangkap kesamaan-kesamaan pikiran termasuk ketika saya berbincang dengan Mas Novanto, beliau waketum di sana (DPP Golkar hasil Munas Bali), saya waketum di sebelah (DPP Golkar hasil Munas Ancol)," kata Priyo.
Priyo yang sempat menjabat Wakil Ketua DPR periode 2009-2014 ini mengaku, dia memang sepakat untuk islah permanen. Terutama pasca pilkada serentak ini, dimana kedua kubu melaksanakan islah terbatas yang diinisiasi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Saya punya pandangan seperti itu dan saya lihat kemarin tokoh-tokoh sekelas Mas Novanto pun menyampaikan visi yang sama, dengan demikian doakan saja tidak ada aral melintang pilkada hari ini mudah-mudahan menjadi pintu masuk untuk mengadakan islah permanen, itu saja sebenernya harapan kami," ujar Priyo.
Pertemuan kedua tokoh ini, berlangsung tertutup. Dibumbui dengan jamuan makan siang.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Pertanyaan mencuat, apakah pertemuan ini juga menyangkut masalah Partai Golkar. Priyo mengaku itu. Apalagi, ada putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara beberapa waktu lalu, yang mengabulkan gugatan kubu Munas Bali. Dimana salah satu putusan pengadilan itu adalah Munas Ancol tidak sah.