- Antara/ Irsan Mulyadi
VIVA.co.id - Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, mengakui dana untuk pemilihan kepala daerah serentak masih kurang sebesar Rp500 miliar. Namun, Tjahjo menegaskan bahwa acara tersebut tidak akan diundur.
"Pengamanan kan relatif, nggak bisa jadi patokan, tapi tetap diperhatikan," kata Tjahjo, di Istana Negara Jakarta, Selasa, 7 Juli 2015.
Tjahjo memastikan, anggaran keamanan tersebut tetap akan diusahakan. Menurut mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu, kurangnya anggaran bukan berarti agenda pilkada serentak diundur karena penyelenggaraan pilkada tidak dilihat dari sisi keamanan saja.
"Yang penting KPU-nya siap, Bawaslunya siap, faktor keamanan mari kita jaga sama-sama. Saya kira anggaran masih bisa dibicarakan," ujar Tjahjo.
Tjahjo meminta masalah pilkada serentak pada 9 Desember 2015 tersebut tidak langsung dikait-kaitkan dengan kekisruhan. Meskipun dana pengamanan masih kurang.
"Kan pilkadanya masih lama, masih 9 Desember. Masa dari sekarang sudah antisipasi ada gejolak, ada perang, ya kan nggak mungkin juga," ujar dia.
Terkait adanya usul penundaan pilkada dari sebagian anggota DPR, Tjahjo membantah DPR secara keseluruhan menginginkan penundaan.