Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id -
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, tidak sepakat dengan imbauan Komisi Pemberantasan Korupsi agar pejabat negara tidak menerima parcel Lebaran. Fahri meminta KPK tidak banyak ceramah.
"Berhenti menjadi penyeru moral seperti itu sebab dia adalah entitas dalam negara. Penyeru moral diserahkan saja pada guru, pastor, kiai, ulama," kata Fahri di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat, 3 Juli 2015.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
"Berhenti menjadi penyeru moral seperti itu sebab dia adalah entitas dalam negara. Penyeru moral diserahkan saja pada guru, pastor, kiai, ulama," kata Fahri di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat, 3 Juli 2015.
Fahri meminta, lembaga itu fokus saja pada strategi nasional pemberantasan korupsi. Dalam hal ini, bagaimana aspek pencegahan yang harus diutamakan.
KPK sendiri sudah menyebarkan surat edaran larangan menerima parcel itu. Namun, Fahri mengaku belum dapat surat itu. Meski begitu, politisi Partai Keadilan Sejahtera ini mengimbau agar KPK fokus bekerja pada pemberantasan korupsi.
"Saya usul KPK lebih fokus saja, jangan itu wilayah yang dia nggak perlu masuk, itu sudah wilayah moral. KPK jangan menambah polisi moral," kata politisi Partai Keadilan Sejahtera tersebut.
Sebelumnya, Plt Ketua KPK Taufiequrachman Ruki meminta pejabat tidak menerima pemberian parcel dari pihak manapun. Bahkan, KPK telah mengirimkan surat edaran ke semua kementerian dan lembaga negara.
"KPK mengimbau kepada pejabat negara untuk tidak menerima parcel yang ada hubungannya dengan jabatannya. Karena itu memang kategori gratifikasi," kata Ruki.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Fahri meminta, lembaga itu fokus saja pada strategi nasional pemberantasan korupsi. Dalam hal ini, bagaimana aspek pencegahan yang harus diutamakan.
