BIN Minta Anggaran Fantastis Rp10 Triliun, DPR Tak Keberatan

Ketua DPR Setya Novanto.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA.co.id - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tak keberatan dengan permintaan Badan Intelijen Negara (BIN) yang mengajukan penambahan anggaran hingga Rp10 triliun. Pasalnya, anggaran sebanyak itu untuk mendukung operasi intelijen, terutama dalam menghadapi dan mengantisipasi kerawanan dalam penyelenggaraan Pilkada serentak.

Ahok Tak Sudi Disebut Petugas Partai

Ketua DPR, Setya Novanto, mendukung penambahan anggaran itu dengan syarat memang benar-benar dimanfaatkan untuk menyokong kinerja BIN.

"Kita harapkan BIN bisa melakukan evaluasi personel agar akuntabel dan dapat dipercaya," katanya kepada wartawan di kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat, 3 Juli 2015.

KPUD DKI Akui Syarat Jalur Independen Sulit

Novanto hanya menyarankan Sutiyoso sebagai calon Kepala BIN berkonsultasi dulu dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Kementerian Keuangan tentang penambahan anggaran itu. Kalau kedua lembaga itu tak keberatan atau tak ada masalah, DPR dapat segera memprosesnya untuk dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Sebelumnya, Sutiyoso mengajukan kenaikan anggaran operasional BIN sebesar Rp10 triliun. Menurut dia, anggaran BIN untuk tahun 2015 cuma Rp2,4 triliun. Dana itu dianggap tidak ideal untuk mendukung operasi intelejen, terutama menghadapi Pilkada serentak di 269 kota/kabupaten se-Indonesia pada 9 Desember 2015.

KPU Belum Putuskan Mekanisme Cuti Bagi Petahana

Dia juga mengeluhkan keterbatasan personel atau agen rahasia BIN. Menurut dia, kebutuhan paling mendesak adalah merekrut personel tambahan dengan konsekuensi menambah anggaran. Persoalan lainnya adalah peningkatan kapasitas personel maupun teknologi. Karena, BIN harus mempersiapkan diri dalam operasi intelijen modern.

(mus)

Hasto Datangi KPK

PDIP Masih Cari Momentum Baik untuk Umumkan Cagub DKI

Alasannya, saat ini masih sibuk bicarakan cagub daerah lain.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016