Hanafi Rais Sebut PAN Siap Masuk Kabinet Jokowi

Wakil Ketua Umum DPP PAN Hanafi Rais (kanan) dan Drajad Wibowo
Sumber :
  • Antara/ Ismar Patrizki
VIVA.co.id
Saleh Husin: Reshuffle Jadi Titik Balik Perbaikan Ekonomi
- Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Hanafi Rais, mengisyaratkan partainya menerima ajakan masuk di kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla.

Reshuffle Tak Pengaruhi Aturan TKDN

Isu reshuffle kabinet belakangan ini, selain memunculkan sejumlah menteri yang akan dicopot, tapi juga berhembus kabar partai-partai di Koalisi Merah Putih akan ditarik ke pemerintahan. Dua partai yang santer disebut adalah PAN dan Partai Demokrat.
Begini Respons Negara Islam Terkait Sri Mulyani


"Saya melihat Pak Presiden memang perlu konsolidasi politik di tengah-tengah ekonomi yang sedang tidak pasti. Kalau terkonsolidasi bisa menjadi sinyal bagi pasar, minimal ekonomi domestik kita," kata Hanafi, di gedung DPR, Jumat 3 Juli 2015.


Kata Hanafi, di tengah terpuruknya ekonomi Indonesia, dukungan partai-partai di parlemen untuk menyukseskan program-program pemerintah, perlu dipertimbangkan.


Hal itu sebenarnya, senada dengan yang diharapkan PDIP agar Presiden Jokowi mempertimbangkan kuantitas dukungan partai pemerintah di parlemen, yang saat ini di bawah 50 persen, sehingga bisa saja menghambat kerja-kerja pemerintah ke depannya jika dihadapkan pada voting atau pengambilan suara terbanyak.


"Kalau tidak punya dukungan parlemen kuat, sinyal pasar negatif terus. Karena bisa jadi beda pendapat dengan parlemen," katanya.


Di tengah situasi ekonomi yang belum membaik, menurut putra tokoh reformasi Amien Rais ini, perlu bagi Presiden untuk memikirkan agar segera melakukan
reshuffle
. "Saat ini momentum yang tepat untuk konsolidasi politik," kata Wakil Ketua Komisi I DPR ini.


PAN tidak dalam posisi untuk meminta-minta jatah menteri ke Presiden Jokowi. Namun siap kalau memang dibutuhkan untuk negara.


"Apapun kata Presiden, selama kita pertimbangkan baik, untuk politik terkonsolidasi saya kira kalau diajak bicara kita akan menyambut pembicaraan itu," tegas Hanafi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya