- VIVA.co.id/Adib Ahsani
VIVA.co.id - Rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat, dengan agenda pandangan fraksi-fraksi penggunaan dana APBN 2014 dan Usulan Program Pembangunan Daerah Pemilihan (UP2DP), diawali dengan doa bersama.
Sidang paripurna Rabu 1 Juli 2015, dipimpin oleh Wakil Ketua Taufik Kurniawan. Setelah membuka sidang, Dewan mengucapkan bela sungkawa atas tragedi jatuhnya pesawat Hercules C-130 B.
"Turut berbela sungkawa terhadap putra putri terbaik kita yang menjadi korban meninggal dalam jatuhnya C-130 B milik TNI AU, di Medan, pada hari Selasa (30 Juni 2015)," ujar Taufik.
Dewan berharap, para korban diampuni dosanya. Dan bisa diterima dalam keadaan khusnul khotimah.
Taufik juga mengajak seluruh anggota dewan yang hadir, untuk menundukkan kepala dan berdoa bagi para korban.
"Berdoa dimulai sesuai keyakinan masing-masing," katanya seraya menundukkan kepala.
Pesawat militer TNI AU, Hercules C-130, terjatuh di pemukiman warga di Jalan Jamin Ginting, Kota Medan, Sumatera Utara, Selasa, 30 Juni 2015. Hingga Rabu, 1 Juli 2015, tercatat ditemukan 141 jenazah. Sebagian besarnya masih belum bisa diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) TNI.
Namun, diketahui, dari data yang dikeluarkan otoritas Lanud Halim Perdanakusuma, pesawat berbobot lebih dari delapan ton itu membawa 31 orang penumpang yang berangkat dari Jakarta. Dari jumlah itu, tak seluruhnya merupakan anggota militer, namun juga warga sipil, termasuk anak-anak.
"15 Militer dan 16 orang sipil, itu ada yang istri, anak, honorer, dan juga pensiunan (TNI)," ujar Kepala Urusan Penerangan Pasukan dan Umum Halim Perdanakusuma, Mayor Dodo Agusprio, di Posko Informasi Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu 1 Juli 2015.
Pesawat T-50 Golden Eagle Jatuh, DPR Minta Investigasi
DPR meminta para pilot TNI tetap semangat menjaga kedaulatan udara.
