Korban 1996: Ada Dokumen Keterlibatan Sutiyoso

Kampanye PKPI di Mampang, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
Kepala BIN Dinilai Cari Popularitas dari Amnesti OPM
- Hendrik Dikson Sirait, korban pemukulan dan kekerasan dalam peristiwa Kudatuli, mendesak Dewan perwakilan Rakyat merespons laporannya terkait keterlibatan Sutiyoso dalam peristiwa yang terjadi pada 27 Juli 1996 itu.

Tim Pengawas Intelijen Dibentuk, Kepala BIN Tak Terganggu

"Sebagai korban penculikan Inteldam Daya pada 1996, saya sangat berharap Komisi I DPR punya niat baik untuk menggali rekam jejak Sutiyoso. Terutama dalam kasus penculikan dan penyiksaan yang saya alami," ujar Hendrik dalam keterangan tertulisnya, Selasa 30 Juni 2015.
DPR Bentuk Pengawas Intelijen, Apa Fungsinya?


Hendrik mengaku memiliki sejumlah bukti terkait keterlibatan Sutiyoso pada peristiwa 190 tahun silam tersebut. Salah satunya adalah dokumen surat bernomor B/124/VIII/1996 yang ditandatangani Komandan Detasemen Inteldam V Jaya, Letkol Budi Purnama.


"Intinya dalam surat itu diakui adanya perintah dari Ketua Bakortanasda Jaya yang saat itu langsung dijabat oleh Pangdam Jaya Sutiyoso, yang dijadikan dasar operasi penculikan," ujar Hendrik yang mengaku telah menyerahkan semua dokumen tersebut ke KOmisi I DPR.


Sementara itu, Sutiyoso, yang saat ini akan menjalani uji kepatutan dan kelayakan sebagai calon Kepala Badan Intelejen Negara di Komisi I DPR, mengaku akan memberikan keterangan terkait peristiwa itu.


Ia pun berjanji membeberkan detil bagaimana kronologis peritiwa Kudatuli tersebut ke DPR. "Nanti saya jelaskan," ujar Sutiyoso di DPR, Selasa 30 Juni 2015.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya