ARB dan JK Sepakat Akhiri Kisruh Golkar Secara Internal

PTUN Gelar Sidang Lanjutan Sengketa Golkar
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
Politikus Budi Supriyanto Didakwa Disuap Ratusan Ribu Dolar
- Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, berinisiatif melakukan islah dengan kubu Agung Laksono. Ini sebagai langkah awal agar Partai Golkar tetap bisa ikut Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 2015.

Partai Pendukung Ahok Pakai Janji Tertulis Biar Tak Membelot

Guna mempersatukan dua kubu di Partai Golkar, ARB telah melakuan pertemuan dengan tokoh senior partai beringin, Jusuf Kalla, guna membicarakan komitmen yang sama dari kedua kubu.
Komisi V Apresiasi Gubernur Sulbar


Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Idrus Marham, menjelaskan, dalam pertemuan ARB dengan Jusuf Kalla, kedua pihak sepakat untuk membesarkan Partai Golkar dan menyelesaikan masalah yang saat ini berkembangan secara internal.


"Masalah Golkar kita selesaikan secara internal, agar tidak ada oknum yang ikut," kata Idrus kepada
VIVA.co.id
, Minggu 24 Mei 2015.


Selain membesarkan Partai Golkar, seluruh elit partai sepakat untuk mengedepankan kader yang ada di daerah dan tidak melulu memikirkan posisi elite partai.


"Daerah ini yang harus diperhitungkan. Karena itu kita harus melakukan langkah agar Partai Golkar tetap ikut pilkada," katanya.


Terkait hal ini, ada dua langkah yang akan ditempuh. Pertama dengan melakukan penjaringan kader yang siap untuk berlaga dalam pilkada serentak. Penjaringan ini akan segara dilakukan.


Kemudian yang kedua, pengurus yang bertanggungjawab untuk menandatangani adalah dengan mengacu pada aturan yang ada, mulai dari UU Partai Politik, PKPU dan putusan PTUN yang telah membatalkan keputusan SK Menkumham tentangan pengesahan kepengurusan kubu Munas Jakarta.


"ini semua kita lakukan. Namun itu mengacu pada aturan yang ada. Kita memperhatikan putusan PTUN," katanya.


Tapi Idrus justru menyangkan sikap kubu Agung Laksono yang tidak elegan dan mencedari upaya islah yang telah dibangun saat ini dengan menggelar Musyawarah Daerah (Musda) se-Jakarta.


"Terus terang kami menyangkan, kita merintis islah, tapi kubu Agung tetap melakukan langkah-langkah yang tidak elegan bahkan tidak sesuai dengan aturan yang ada. Kalau SK sudah ditunda dan dibatalkan, lalu dalam rangka apa menggelar Musda dan apa legal stendingnya," kata Idrus.


Menurut Idrus, harusnya Agung Laksono taat azas dan jangan memikirkan diri sendiri dengan melakukan cara-cara yang tidak sesuai aturan. PTUN harusnya menjadi momentum untuk membesarkan Partai Golkar.


"Saya kira putusan PTUN merupakan momentum menilai bahwa elit Partai Golkar memiliki niat membesarkan partai ini dan jangan justru mempertontonkan syhwat kekuasan," kata dia. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya