- ANTARA/Rosa Panggabean
VIVA.co.id - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Setya Novanto, menilai Presiden Joko Widodo segera merombak atau reshuffle Kabinet Kerja. Sebab ada beberapa menteri yang tak maksimal bekerja.
"Tindakan reshuffle kita harapkan segera," ujar Novanto kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 7 Mei 2015.
Parlemen, katanya, telah melakukan tugasnya mengawasi dan mengevaluasi kinerja 34 menteri, empat pejabat setingkat menteri, dan dua wakil menteri yang dilantik Presiden Jokowi pada enam bulan lalu.
Evaluasi dan pengawasan dalam rangka pelaksanaan fungsi DPR sebagai lembaga pengawas pemerintah dalam menggunakan anggaran dan menjalankan undang-undang.
Berdasarkan dari hasil evaluasi itu, menurut Novanto, DPR berkesimpulan bahwa beberapa menteri memang perlu dievaluasi. "Tapi ada juga beberapa yang perlu diberikan pembinaan," kata Novanto.
Dia menolak membeberkan nama-nama menteri yang berdasarkan hasil evaluasi, perlu diganti atau direposisi maupun dibina. Hal yang pasti, hasil evaluasi segera diserahkan kepada Presiden. Wewenang untuk perombakan kabinet adalah sepenuhnya otoritas Presiden sebagai Kepala Pemerintahan.
"Kita hormati hak prerogatif Presiden. Kita percayakan kepada Bapak Presiden. Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi ada pergantian," ujar Novanto.
Setya mendatangi Balai Kota untuk menghadiri acara Pembukaan Pelaksanaan Program Pemberdayaan Perempuan di Provinsi DKI Jakarta bersama Women for the World Foundation.
Turut hadir dalam acara itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan istrinya, Ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga DKI Jakarta Veronica Tan, dan Rosa Raj Djalal, Ketua Women for the World Foundation, beserta suaminya, Dino Patti Djalal. (ase)