- REUTERS/Beawiharta
VIVA.co.id - Ketua Bidang Perekonomian Dewan Pengurus Pusat PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno mengatakan, pihaknya tengah mengidentifikasi kementerian yang menjauhi gagasan Nawa Cita. Parameter evaluasi dilakukan dengan memperhatikan elemen kompetensi, kemampuan implementasi, dan integritas.
"Itu hak prerogatif Presiden. Meski begitu, kami juga melakukan pemantauan dan kinerja terhadap para menteri. Ini karena kami ingin mengawal agar program yang dijalankan sesuai dengan visi Nawa Cita dan tidak ada konflik kepentingan dan agenda tersembunyi yang mengganggu kinerja kabinet," ujar Pratikno kepada VIVA.co.id, Selasa 28 April 2015.
Pratikno mengatakan, di bidang perekonomian misalnya, pihaknya ikut mengevaluasi menteri yang berkaitan dengan kedaulatan pangan, energi, keuangan, infrastruktur, BUMN, dan perencanaan pembangunan.
"Jangan sampai ada menteri yang lebih sibuk mengembangkan jaringan gurita bisnisnya, atau kerjaannya cari utang melulu, atau membuat perjanjian/ kontrak yang merugikan kepentingan nasional," kata Pratikno.
Meski begitu Pratikno enggan menyebutkan menteri terkait yang akan menjadi target reshuffle di bidangnya. Pratikno hanya mengatakan jika perombakan kabinet akan disampaikan saat waktunya tiba.
"Cari saja siapa siapa menteri yang doyan bisnis atau direkrut untuk kepentingan jaringan bisnis tertentu," ujar politisi senior PDIP itu.
Sebelumnya pengamat politik Para Syndicate Ari Nurcahyo menyebut ada delapan menteri yang bakal dirombak dari Kabinet Kerja Jokowi. Mereka adalah Menkopolhukam Tedjo Edhie P, Menteri Keuangan Bambang Brojonegoro, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel.
Kemudian ada Sekretaris Kabinet Andi Widjojanto, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Pendidikan Tinggi dan Ristek M Nasir dan Menteri Bappenas Andrinof Chaniago.