- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Ketua Harian Partai Demokrat, Syarief Hasan, memberikan tanggapan atas rekaman video janji Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono yang kini beredar di masyarakat.
Dalam rekaman itu, Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan bahwa dia terpaksa menjadi ketua umum dalam Kongres Luar Biasa di Bali lalu. Namun, kini SBY justru bersedia menjadi calon ketua umum pada Kongres di Surabaya pada 11-13 Mei 2015 bulan depan.
"Tadinya, SBY tidak mau (menjadi calon ketua umum)," kata Syarief kepada VIVA.co.id, Senin 27 April 2015.
Atas sikap tersebut, Syarief melanjutkan, para kader tidak putus asa. Mereka tetap mendorong SBY untuk maju.
"Tapi, kader desak SBY karena Partai Demokrat butuh pemimpin," ujarnya.
Syarief menegaskan, sosok SBY masih dibutuhkan oleh Partai Demokrat. Selain sebagai pemersatu, SBY juga dinilai mampu membawa partai pada kejayaan kembali.
"Apalagi, Partai Demokrat harus menang pada 2019 dan hanya SBY yang mampu," tuturnya.
Sebuah terkait posisi ketua umum muncul di Youtube. Video tersebut berjudul "Pemimpin Mbokya Konsisten", ditulis oleh akun Pemimpinku Konsisten.
Video ini merupakan cuplikan dari pidato SBY, saat terpilih menjadi ketua umum pada Kongres Luar Biasa di Bali lalu.
Dalam rekaman berdurasi 4 menit 10 detik itu, SBY mengungkapkan keinginannya, agar dia, atau keluarganya jangan menjadi ketua umum. Menurut SBY, posisi yang tepat untuknya adalah tetap menjadi ketua Dewan Pembina.
"Saya juga ingin partai ini jangan hanya bergantung pada figur perorangan. Figur SBY. Justru makin ke depan, saya harus menghilang pelan-pelan, dari partai ini," kata SBY.