Aksi Mario Pertegas Buruknya Penerbangan Indonesia

Mantan Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Yudi Widiana Adia.
Sumber :
  • Istimewa
VIVA.co.id
Garuda Jadi Maskapai dengan Protokol Kesehatan Terbaik di Dunia
- Aksi nekat Mario Steven Ambarita yang menyusup masuk ke roda pesawat Garuda Indonesia tujuan Pekanbaru-Jakarta mengundang reaksi dari banyak pihak. Bahkan, hal tersebut juga dinilai telah menambah citra buruk dunia maskapai penerbangan Tanah Air.

Garuda Luncurkan Layanan Penerbangan Vintage Era 70-an

Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Yudi Widiana Adia mengungkapkan bahwa kondisi penerbangan di Indonesia sangat memprihatinkan. Menurutnya, beberapa kejadian di dunia penerbangan dalam negeri sejak pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) belum menunjukkan perkembangan yang baik.
Garuda Indonesia Dinobatkan Jadi Maskapai Paling Disukai


"Di Hari Penerbangan Nasional hari ini, kita justru prihatin terhadap penerbangan kita, karena belum genap enam bulan pemerintahan Jokowi sudah menghadapi beberapa peristiwa yang mencoreng nama baik penerbangan kita," kata Yudi di sela-sela pertemuannya dengan konstituen daerah pemilihannya di ruang rapat Fraksi PKS, Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis 9 April 2015.


Dia pun menerangkan, peristiwa yang telah mencoreng nama baik penerbangan di Indonesia, yaitu peristiwa jatuhnya AirAsia, terlambatnya pesawat Lion Air yang menyebabikan amuk penumpang dan aksi penyusupan Mario Steven Ambarita (21) ke ruang roda pesawat di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.

Menteri Perhubungan (Menhub), Ignatius Jonan, kata Yudi, harus bertanggungjawab terhadap dunia penerbangan nasional dengan melakukan langkah-langkah dan tindakan yang efektif.

"Ini merupakan pertaruhan pada menteri perhubungan," kata dia dalam keterangan tertulisnya kepada VIVA.co.id.

Selain itu, lanjut politisi PKS yang terpilih dari Kota dan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, ini juga mengatakan, beberapa langkah menhub mengatasi permasalahan di dunia penerbangan nasional belum membuahkan hasil menggembirakan.

"Baik itu rotasi pejabat, kemudian kebijakan-kebijakan yang sifatnya mengguncang dunia penerbangan, ternyata tidak menghasilkan kemajuan dalam hal keamanan dan keselamatan dunia penerbangan," ungkapnya.

Oleh karenanya, dia menyarankan, perlu dilakukan audit baik di Kementerian Perhubungan maupun industri penerbangan pada umumnya.

"Karena seperti kita ketahui, di akhir 2015 ini, kita akan menerapkan kebijakan Open Sky Policy, dimana persaingan bisnis penerbangan tidak saja ada di Indonesia, tapi di Asia Tenggara, kemudian Asia secara umum dan dunia. Kalau kita tidak mampu melakukan pembenahan maka kita hanya jadi konsumen saja dan masyarakat Indonesia hanya menjadi penumpang saja di dunia penerbangan ini," tambah Yudi.

![vivamore="
Baca Juga
:"][/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya