Hidayat Nurwahid: Pemerintah Praktikkan Cara-cara Orde Baru

Ilustrasi website terlarang.
Sumber :
  • staztic.com
VIVA.co.id -
Pemerintah Kesulitan Atasi Website Bahrun Naim
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Hidayat Nur Wahid, meminta anggota Dewan Perwakilan Rakyat, terutama Komisi I dan Komisi III, memanggil Menteri Komunikasi dan Informatika dan Badan Nasional Penganggulangan Terorisme (BNPT).

Lembaga Sensor Film Tak Minta Netflix Diblokir

Pemanggilan kedua lembaga itu guna meminta klarifikasi terkait penutupan sejumlah situs media Islam.

"Kedua lembaga itu perlu dimintai penjelasan apa alasan penutupan situs-situs media Islam itu. Juga apa yang dimaksud radikalisme versi mereka," ujar Hidayat dalam keterangan pers yang diterima VIVA.co.id, Kamis 2 April 2015.

Hidayat meminta pemerintah tidak melakukan generalisasi dengan menganggap semua situs media Islam mengampanyekan radikalisme. Pemerintah perlu mengklarifikasi sebelum mengambil langkah-langkah yang drastis. Terutama dengan media-media yang dianggap menyebarkan radikalisme.

Lebih lanjut, Hidayat menganggap apa yang dilakukan pemerintah kurang adil. Di satu pihak pemerintah membiarkan situs-situs pornografi yang jelas-jelas melanggar hukum. Sementara situs-situs media Islam yang belum tentu melanggar hukum sudah langsung diberedel.

"Ini cara-cara Orde Baru. Seharusnya di era keterbukaan seperti ini hal seperti itu dihindari, karena tidak produktif untuk perkembangan demokrasi," kata Hidayat.

Selain itu, Hidayat menilai, cara yang ditempuh pemerintah itu tidak akan membantu program deradikalisasi yang sedang giat-giatnya dilakukan.

Karena sebagian dari situs-situs yang diberedel tersebut justru menampilkan wajah Islam yang ramah, antikekerasan, dan menyajikan bagian-bagian dari Islam yang penuh toleransi.

![vivamore="Baca Juga :"]

Ratusan Ribu Situs Diblokir Sepanjang 2015

[/vivamore]
Ilustrasi penggunaan internet di layar komputer.

AJI Minta Pemblokiran 11 Situs Diuji Pengadilan

Apakah penilaian pemerintah tersebut sudah obyektif

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016