Ketua DPR Bahas Isu Strategis dengan Vietnam

Setya Novanto
Sumber :
  • ANTARA/Rosa Panggabean
VIVA.co.id
Komisi VII Dukung Upaya Pemerintah Perkuat Pertamina
- Berbagai isu strategis dengan Vietnam segera dibahas antara Ketua DPR RI Setya Novanto dengan Ketua Majelis Nasional dan Presiden Republik Sosialis Vietnam. Sabtu pagi 28 Maret 2015 Novanto bertolak ke Hanoi dengan membawa misi penting, memperkuat hubungan bilateral.

Pimpinan DPR Nilai Sudah Cukup Bukti Jadikan Ahok Tersangka
 
Cita Citata Cabut Laporan terhadap Anggota DPR
Banyak agenda penting di Hanoi yang dihadiri Novanto. Di antaranya ada pertemuan Sidang Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-132. Dalam kapasitasnya sebagai Ketua DPR RI, ia menemui Nguyen Sinh Hung Ketua Majelis  Nasional Vietnam, Senin 30 Maret 2015. Usai pertemuan tersebut, Novanto juga menemui Truong Tan Sang Presiden Republik Sosialis Vietnam.
 

Dalam pertemuan dengan Presiden Vietnam dibahas isu-isu strategis kedua negara, yaitu peningkatana hubungan bilateral, peringatan 60 tahun hubungan Indonesia-Vietnam, dan persiapan pembentukan Komunitas ASEAN. Isu lain yang dibicarakan Novanto adalah soal potensi ekonomi Indonesia dan kerja sama maritim. Seperti telah disampaikan Presiden Joko Widodo, kini Indonesia sedang menggagas terbentuknya poros maritim dunia.

 

Tak ketinggalan momentum pertemuan tersebut juga dimanfaatkan untuk menyampaikan undangan kepada parlemen dan pemerintah Vietnam pada pertemuan Parliamentary Event di Jakarta 23 April mendatang. Undangan tersebut terkait dengan peringatan 60 tahun Konferensi Asia- Afrika (KAA). Momentum KAA sangat penting untuk merefleksi kembali kerja sama di masa lalu dan menumbuhkan semangat untuk menyelesaikan masalah masa kini.

 

Penyelesaian masalah yang perlu segera diselesaikan adalah membuka jalur logistik dan pelabuhan yang dapat menghubungkan perdagangan kedua negara. Ini terkait dengan kerja sama maritim. Dan kedua negara menyatakan sepakat melakukan kerja sama kemaritiman. Tidak hanya jalur logistik, kesematan pelayaran dan keterpaduan ekonomis pelabuhan di kedua negara juga dibahas.

 

Kedua negara juga perlu menyelesaikan batas lautnya, terutama batas zona ekonomi eksklusif yang sudah hampir sepuluh tahun berlalu. Perundingan soal ini segera dilanjutkan. Pemerintah berencana mengutus Menteri Luar Negeri Retno Lestari ke Vietnam untuk menuntaskan pembicaraan isu-isu strategis tersebut.  (www.dpr.go.id)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya