Sumber :
- ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
VIVA.co.id
- Politisi PDIP, Effendi Simbolon, mendukung wacana hak angket yang ditujukkan kepada Menkumham Yasonna Laolly. Menurut dia Yasonna Laolly sebaiknya lebih bijak dan netral dalam menentukkan kepengurusan Partai Golkar yang baru.
"Saya juga bisa merasakan, mungkin Menkumham juga harus lebih arif, menarik diri untuk tidak ikut salah satu pihak, harus ada pemisahan," kata Effendi.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
"Saya juga bisa merasakan, mungkin Menkumham juga harus lebih arif, menarik diri untuk tidak ikut salah satu pihak, harus ada pemisahan," kata Effendi.
Menurut Effendi, seharusnya Yasonna bisa melakukan mediasi terlebih dahulu sebelum mengambil satu keputusan penting. "Dalam waktu seminggu itu bisa dilakukan mediasi dulu satu pihak dengan satu pihak yang lain, kan bisa tidak dalam posisi hanya dalam posisi mengesahkan berdasarkan Mahkamah Partai yang sebenarnya tidak ada keputusan itu," kata Effendi.
Selengkapnya tonton di ini.
Sebelumnya, KMP menilai ada pihak yang mengambil kepentingan dengan membuat dua partai itu terus berkonflik.
"Agenda kelompok ini jelas ancaman bagi tatanan demokrasi yang selama ini kita bangun. Tindakan politik begal Yasonna Laoly hanyalah pintu masuk," kata Sekretaris Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo.
Menurut Bambang, KMP akan mengambil langkah yang dibenarkan konstitusi dan UU untuk menyikapi pelanggaran tersebut. Diantaranya, hak angket hingga hak menyatakan pendapat. (ren)
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menurut Effendi, seharusnya Yasonna bisa melakukan mediasi terlebih dahulu sebelum mengambil satu keputusan penting. "Dalam waktu seminggu itu bisa dilakukan mediasi dulu satu pihak dengan satu pihak yang lain, kan bisa tidak dalam posisi hanya dalam posisi mengesahkan berdasarkan Mahkamah Partai yang sebenarnya tidak ada keputusan itu," kata Effendi.
