Anggota DPR Asal Papua Banting Gelas di Paripurna

Rapat Paripurna ke-11
Sumber :

VIVA.co.id - Anggota DPR daerah pemilihan Papua, Wiliam Wandik, mengamuk saat paripurna DPR berlangsung, Senin, 9 Februari 2015.

Ini disebabkan karena Rancangan Undang-undang (RUU) Otonomi Khusus Papua tidak masuk prioritas. Wiliam membanting gelas yang ada di mejanya.

Awalnya, Wiliam dan sejumlah anggota lainnya mengajukan interupsi terkait 37 Undang-undang prioritas di 2015. Wiliam tidak melihat, ada RUU Otsus Papua.

Pada kesempatan berikutnya, Wiliam kembali mengajukan interupsi. Kali ini, dia sudah tidak bisa menahan emosinya. Sambil menyampaikan sikap, dia berdiri dan berorasi. Saat itulah, dia membanting gelas yang ada di dekat mikrofon.

Suara yang terdengar jelas itu, membuat situasi tegang. Sejumlah anggota meminta agar tenang. Termasuk pimpinan sidang Fadli Zon. Wiliam juga sempat memukul meja, tapi akhirnya ditenangkan oleh rekan anggota di sekitarnya.

Menurut Wiliam, hampir semua fraksi di Badan Legislasi DPR setuju kalau RUU Otsus Plus ini masuk dalam prioritas 2015. Namun dari 37 RUU Prioritas itu, ternyata tidak ada. Hanya masuk list RUU Prolegnas 2014-2019.

"Kenapa ini hanya masuk ke dalam long list? Ini artinya penyelenggara negara tidak dapat menyelesaikan persoalan bangsa," kata Wiliam.

Di luar sidang, Wiliam mengaku jika 10 fraksi sudah setuju. Hingga akhirnya ada opsi lain yakni memberikan alokasi Rp720 miliar bagi pembangunan Papua. Jumlah ini, diajukan pada APBN Perubahan 2015 ini.

"Pemerintah bilang sudah menyiapkan dana besar untuk pembangunan, tapi pembangunan itu akan dilakukan oleh militer. Itu kan tidak masuk akal. Butuh waktu yang lama dan dana yang besar untuk membangun Papua," ujarnya.

Wiliam punya alasan kuat dengan sikap marahnya itu. Bahwa apabila RUU Otsus Plus itu disahkan, maka Pemda Papua dapat mengelola sumber daya alam lebih besar.

"Kita selama ini sudah diberikan Otsus tapi wewenangnya terbatas," katanya.

DPR sendiri akhirnya memutuskan 37 RUU prioritas itu, tanpa ada RUU Otsus Plus Papua.

Pimpinan DPR Nilai Sudah Cukup Bukti Jadikan Ahok Tersangka
Anggota Komisi VII DPR RI Aryo Djojohadikusumo

Komisi VII Dukung Upaya Pemerintah Perkuat Pertamina

Demi mencapai kedaulatan energi.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016