Prabowo: Rakyat Senang Kalau Pemimpin Akur

Presiden Joko Widodo saat bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Sumber :
  • Antara/Widodo S. Jusuf

VIVA.co.id - Polemik terkait isu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian RI telah menimbulkan reaksi keras dari sejumlah pihak. Bahkan, berbuntut hingga desakan reshuffle kabinet dan meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi)  mundur.

Namun bagi Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, pemimpin seharusnya bisa menciptakan situasi yang lebih baik. Menurut dia, pemimpin tidak boleh saling hujat dan serang.

Prabowo: Soal Reshuffle Tanya ke Presiden

"Rakyat senang kalau pemimpin akur," ujar Prabowo, dalam sambutannya dalam acara peletakan batu pertama kantor DPRD Gerindra Jakarta, di Jalan Letjend Soeprapto, Jakarta Pusat, Minggu, 8 Februari 2015.

Ia menyesalkan sikap saling curiga di antara pemimpin. Sehingga menimbulkan hal-hal yang tidak baik. Walau Gerindra kalah pada pemilu presiden 2014 lalu, Prabowo mengatakan kalau partai yang ia pimpin tidak memiliki musuh.

"Partai yang lain kawan seperjuangan. Tidak ada musuh, tidak ada rival," kata Prabowo.

Walau diakuinya bahwa sesama partai memang akan saling bersaing, namun, persaingan itu harus dilakukan secara sehat. Bukan persaingan yang negatif. Persaingan itu juga, sama-sama untuk menerima mandat dari rakyat Indonesia.

"Tapi harus bersaing dengan baik, bersaing dengan kekuatan yang positif bukan negatif. Kita berlomba dengan gagasan, membela kebenaran, membela kebaikan, berlomba membela orang-orang lemah dan miskin," kata dia.

Baca juga:

Pilkada DKI, Pesan Prabowo untuk Sandiaga Uno
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Gerindra Siap Usung Kembali Prabowo Capres 2019

"Untuk kepemimpinan Indonesia yang lebih baik," kata Moekhlas Siddiq

img_title
VIVA.co.id
6 April 2016