Zulkifli Hasan Sindir Kepemimpinan Ketum PAN

Zulkifli Hasan Bersaksi di Pengadilan Tipikor
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

VIVA.co.id - Menjelang kongres Partai Amanat Nasional (PAN), calon ketua umum Dewan Perwakilan Pusat (DPP) PAN, Zulkifli Hasan, menyinggung pola kepemimpinan PAN saat ini.

Soetrisno Bachir Mundur dari PAN

Ia mengatakan, PAN dalam misinya yang ingin ia bentuk nantinya, tidak akan menjadikan seorang ketua umum menjadi penguasa, ataupun menggunakan partai sebagai kendaraan pribadi untuk menuju kursi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

"Sebagai ketua umum, tidak harus partai itu menjadi tunggangan capres cawapres. Kita akan buat PAN ini konvensi, menjawab aspirasi rakyat secara terbuka," katanya pada VIVA.co.id, Sabtu malam 7 Februari 2015.

Zulkifli Hasan Tak Hitung Pengangkatan SB Jatah PAN

Pernyataan Zulkifli itu terlontar saat menggelar konferensi pers, di sela-sela acara akbar konsolidasi pemenangan dirinya sebagai Ketua Umum PAN wilayah Indonesia Timur. Bertempat di Lombok Raya Hotel, Nusa Tenggara Barat (NTB), Zulkifli memaparkan pandangannya untuk membentuk tradisi baru dalam partai.

Seperti diketahui, Hatta Rajasa yang saat ini masih menjabat sebagai Ketua Umum PAN, pernah mencalonkan diri sebagai Wakil Presiden, mendampingi Prabowo Subianto sebagai calon Presiden pada pilpres 2014 lalu. Dan saat ini, Hatta kembali mencalonkan diri sebagai incumbent Ketua Umum PAN.

Revisi UU Penyandang Disabilitas Diusahakan Segera Rampung

"Kita ingin menjadikan tradisi baru partai politik di Tanah Air. Kita tidak ingin adanya kepentingan kelompok, apalagi partai politik, menjadi kendaraan pribadi," ujar Zulfikli.

Caketum yang kini menjabat sebagai Ketua MPR RI ini menegaskan akan memegang kuat janji dan komitmennya itu. Ia juga membantah atas tudingan miring terhadap dirinya, yang menyatakan ketertarikannya sebagai menteri, apabila nanti terpilih menjadi ketua umum PAN periode 2015-2020.

"Itu tidak betul. Nanti setelah jadi ketua umum partai, terus saya menjadi menteri, itu tidak benar. Sudah cukup, jika terpilih nanti, saya tidak ingin menjadi ketua MPR lagi, tidak ingin menjadi menteri juga. Komitmen saya membangun partai politik ini sebagai partai milik publik, dengan tradisi baru membangun politik kebangsaan," tegas Sekjen DPP PAN ini.

Mengenai PAN ke depannya, lanjut Zulkifli, haruslah partai yang baru, dengan tidak segala-galanya. Partai yang akan menjalankan budaya dan tradisi berpolitik yang baik. "Ketua umum bukan sebagai penguasa, di PAN itu yang ingin saya bangun," imbuhnya.

"Silahkan saja bagi yang mencalonkan sebagai capres atau cawapres. Tapi, nanti kalau partai ini dijadikan urusan yang ketiga, misalnya, saya tidak inginkan itu. Saya ingin adanya tradisi baru, yang bebas dari tunggangan untuk mencalonkan diri sebagai penguasa," tutupnya. (one)

Baca juga:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya