Sumber :
- ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
VIVA.co.id -
Pakar Komunikasi Politik, Effendy Ghozali, menyoroti isu keretakan hubungan antara Megawati dan Jokowi. Beredar kabar, Jokowi-Megawati dilarang komunikasi oleh orang-orang di lingkaran presiden.
Menurut Effendi, justru bagus bagi keduanya bila benar komunikasi Mega ke Jokowi dibatasi.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Maju Lewat Parpol, Ahok Lapor Megawati
Menurut Effendi, justru bagus bagi keduanya bila benar komunikasi Mega ke Jokowi dibatasi.
Baca Juga :
WTO Puji Reformasi Ekonomi Indonesia
"Keuntungan bagi Jokowi adalah, ia bisa menunjukkan sikap independent artinya dengan tidak terus meminta saran Megawati yang membuat citra dirinya dianggap petugas partai atau presiden boneka. Sedangkan bagi Megawati tentunya bagus, agar dia tidak dianggap menyetir Jokowi," kata Effendi di Jakarta, Sabtu 7 Februari 2015.
Namun demikian, dia juga mengingatkan agar mereka berdua tetap menjalin komunikasi. Artinya apakah komunikasinya terlihat dengan datang secara langsung ke Teuku Umar atau via Blackberry Messenger (BBM).
Menurutnya, jika tidak ada komunikasi ya harus diadakan, bagaimanapun caranya. Apakah perwakilan orang, atau via BBM tadi. Karena hubungan antara presiden dengan partai pemenang pemilu harus tetap ada, untuk melihat bagaimana perkembangan politik yang terjadi.
"Yang penting ada komunikasi, bisa via BBM, ya tukar pin antar dua orang saja, pak Jokowi dan bu Mega saja, atau nanti pak Surya Paloh diajak juga," ujar dia. (ren)
Muhammad Nadlir (Jakarta)
Baca juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Keuntungan bagi Jokowi adalah, ia bisa menunjukkan sikap independent artinya dengan tidak terus meminta saran Megawati yang membuat citra dirinya dianggap petugas partai atau presiden boneka. Sedangkan bagi Megawati tentunya bagus, agar dia tidak dianggap menyetir Jokowi," kata Effendi di Jakarta, Sabtu 7 Februari 2015.
