Teguh Juwarno, Peduli Nasib Rakyat Kecil

Teguh Juwarno
Sumber :

VIVA.co.id - Politikus muda dari Partai Amanat Nasional Teguh Juwarno sejak kuliah sudah akrab berorganisasi dan memperjuangkan nasib rakyat kecil. Periode 2009-2014 ia masuk sebagai anggota Dewan di Komisi II dan pada periode 2014-2019 ia kembali menjadi Anggota DPR di Komisi X BKSAP.

Pimpinan DPR Nilai Sudah Cukup Bukti Jadikan Ahok Tersangka

Sejak menjadi anggota dewan, Teguh berobsesi, masyarakat kecil termasuk petani dan nelayan bisa ikut tersenyum menikmati kemerdekaan ini.

“Sebagai bentuk rasa syukur, kalau saya sudah bisa tersenyum, saya ingin masyarakat kebanyakan seperti petani, nelayan juga ikut tersenyum merasakan nikmat negara merdeka ini,” ujar Teguh.

Mantan wartawan Majalah Tempo dan RCTI ini memang akrab serta peduli nasib rakyat kecil. Ia mengaku menjadi wartawan sejak di kampus, karena senang apalagi peliputan yang berdampak pada perubahan kebijakan. Seperti membongkar masalah dana bea siswa, tuntutan transparansi keuangan kampus.

Lalu, buat tulisan utama dan buat advokasi tentang penggusuran di Cimacan. “Ketika jadi jurnalis, saya memang tertarik untuk membela kepentingan masyarakat banyak,” ujarnya.

Karena itu, ketika bekerja di RCTI dialah yang merintis Program RCTI Peduli, sekaligus sebagai ketuanya. Dia juga aktif menggalang kerja sama dengan Metro TV buat program “Untukmu Guru”. “Program untuk masyarakat yang terpinggirkan itu selalu menggerakkan saya untuk ikut terlibat,” ujarnya.

Terjunnya Teguh ke kancah perpolitikan nasional serasa sudah disiapkan sejak lama, sebab mantan jurnalis ini juga pernah menjadi birokrat sebagai staf khusus Mendiknas bidang media dan komunikasi. Sejak di kampus senang berorganisasi, selain sebagai aktivis HMI dan pengurus Badan Kerokhanian Islam, menjadi bekal untuk berkiprah di Senayan.

Cita Citata Cabut Laporan terhadap Anggota DPR

Meski sebagai pendatang baru, periode 2009-2014 ia dipercaya sebagai salah satu wakil ketua Komisi II, kini periode 2014-2019 ia duduk di Komisi X BKSAP DPR RI.  

Saat ditanya mengenai alasan banting stir dari awak media ke dunia politik, Teguh Juwarno menjelaskan, meski media bersuara kencang, mengkritik keras kebijakan pemerintah, namun kadang tak sampai ke sasaran. “Jadi teriakan keras pers seperti di ruang hampa,” tuturnya.

Teguh juga mengatakan, namanya kebijakan yang berkaitan dengan public policy, itu muaranya di Senayan (DPR). Karena itu, dia berusaha masuk menjadi anggota Dewan. Ketika dapat kesempatan yang dirintis mulai kader dan wasekjen PAN, akhirnya mencalegkan diri dari Dapil Tegal dan Brebes, Jawa Tengah.

Laki-laki kelahiran Wonosobo, Jateng 1 November 1968 ini mengaku sepak terjang mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah dan pendiri PAN Amien Rais mengilhami pikirannya untuk terjun ke pentas politik.

Ia kagum dengan gagasan Tauhid Sosialnya, bagaimana keberagaman bangsa itu terwujudkan dalam kehidupan keseharian, bagaimana menjadi rahmat sekeliling dari yang terkecil keluarga hingga masyarakat sekitarnya. Juga keberaniannya untuk melakukan perubahan.

Komisi II Bahas PKPU dengan KPU & Bawaslu

“Tanpa rasa takut dengan cita-cita yang luar biasa dan ternyata kita kenang Pak Amien sebagai lokomotif reformasi,” ujarnya.

Kedekatannya dengan Amien Rais, kata Teguh, semenjak berinteraksi sebagai wartawan di RCTI dan berusaha sebisa mungkin bisa memunculkan Amien di stasiun tv swasta pertama itu.

Sebagai legislator, ia bertekad punya andil menyusun perundang-undangan atau public policy yang benar-benar berpihak pada masyarakat. Selain itu, sebagai wakil rakyat harus berani mengartikulasikan bila ada langkah eksekutif yang mencederai rasa keadilan masyarakat, demokrasi harus dikritisi. (Sumber: parlementaria)

Anggota Komisi VII DPR RI Aryo Djojohadikusumo

Komisi VII Dukung Upaya Pemerintah Perkuat Pertamina

Demi mencapai kedaulatan energi.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016