Program Sosial Jokowi Dinilai Banyak Contek SBY

Jokowi Luncurkan Kartu Sakti
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id -
WTO Puji Reformasi Ekonomi Indonesia
Anggota DPR dari Fraksi PAN, Saleh P Daulay, Rabu 28 Januari 2015, menilai 100 hari kerja Pemerintah Presiden Joko Widodo belum terlihat adanya program kerja yang menjanjikan. Malah sebaliknya, dia menilai banyak program yang terkesan hanya kelanjutan dari program pemerintahan sebelumnya.

Jokowi Minta Kemudahan Berusaha Naik, Ini Langkah BKPM

Saleh menunjuk kartu sakti Jokowi sebagai contohnya. Menurutnya, hanya nomenklatur saja yang beruhan padahal isinya sama saja dengan program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat ala Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Jokowi Ingin Kemudahan Berusaha RI Naik ke Peringkat 40


"Kartu-kartu sakti yang banyak disebut sejak masa kampanye kemarin. Kelihatannya itu hanya ganti nama saja. Sementara target dan sasarannya masih sama," kata Ketua Komisi VIII DPR ini.


Dia mengatakan, Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) saja, itu sama dengan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) pada era pemerintahan SBY-Boediono.


Lanjut dia, walau semua belum mendapat kartu KKS, ternyata uangnya sudah dibagikan.


"Kalau untuk pencairan bantuan masih bisa pakai kartu KPS, berarti program itu masih sama dengan yang lalu," katanya.


Tidak ada gebrakan baru dari pemerintahan saat ini hingga 100 hari. Data yang digunakan untuk program ini juga, kata Saleh masih memakai data yang lama.


"Dengan begitu, program seperti ini tidak begitu bombastis seperti yang dibayangkan sebelumnya tatkala diperkenalkan," katanya.


Dia juga menilai, banyak program yang sifatnya populis. Tidak heran, jika program itu banyak yang diwacanakan dan diperdebatkan di media.

"Sementara, programnya sendiri masih bentuk rencana kerja," katanya.


Saleh mencontohkan di bidang kemaritiman yang menjadi salah satu program andalan. Dia menilai, sejauh ini masih berisi gagasan dan hitung-hitungan saja. Ada penghitungan potensi kekayaan laut dan potensi pengembangan ekonomi berbasis kelautan.


"Tetapi sampai saat ini, belum kelihatan berapa penghasilan negara yang bisa didapatkan dari bidang itu. Malah kegiatan menghancurkan kapal-kapal nelayan asing menimbulkan kontroversi," katanya.


Walau begitu, Saleh menilai pemerintahan Jokowi-JK masih memiliki waktu yang cukup panjang untuk bekerja dan membenahi ini semua. "Kita berharap ada terobosan-terobosan program yang bisa membawa perubahan," katanya. (ren)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya