Hasto-PDIP Minta Abraham Samad Gentleman

Relawan Salam 2 Jari Dukung KPK
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id -
Dua Mantan Pimpinan KPK Harusnya Sampai Pengadilan
Pelaksana Tugas PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto meminta Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad untuk jujur mengakui pernah bertemu dengannya untuk membahas pencalonan wakil presiden jelang pilpres 2014.

Jaksa Agung Tak Buru-buru Deponering Samad dan Widjojanto

"Kenapa tidak secara
Jaksa Agung: Deponering Widjojanto dan Samad Pekan Depan
gentleman mengakui, bahwa memang pertemuan-pertemuan itu dilakukan. Kenapa Abraham menyangkal itu. Katakan saja, benar saya bertemu, benar saya tertarik menjadi cawapres, benar saya secara aktif menginginkan posisi cawapres," ujar Hasto saat berbincang dengan
tvOne
.


Hasto menegaskan, apa yang disampaikannya itu bukan fitnah untuk menjatuhkan Abraham Samad. Apalagi untuk menjatuhkan institusi KPK. Apa yang disampaikan itu bukti rasa sayangnya kepada institusi KPK.


"Dalam situasi KPK yang saat ini begitu besar, alangkah gilanya saya apabila mengatakan ini tanpa keyakinan. Alangkah tololnya saya mempertaruhkan karier politik saya demi kebohongan. Kami siap uji kebohongan, kami ada saksi-saksi hidup," tutur Hasto.


Hasto mengaku, sangat berat menyampaikan pertemuannya dengan Abraham Samad ke publik, karena dukungan yang begitu besar terhadap KPK. "Saya minta Pak Abraham Samad untuk menggunakan hati. Mari kita berbicara dengan menggunakan hati nurani kita," kata Hasto.


Sebelumnya, Ketua KPK Abraham Samad membantah pernah bertemu dengan politikus PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto maupun tim sukses Jokowi untuk membahas tentang pencalonan wakil presiden.


"Dengan tegas Pak Abraham menyampaikan bahwa itu tidak benar," ujar Deputi Pencegahan KPK, Johan Budi SP.


Abraham, kata Johan, secara tegas membantah apa yang dituduhkan Plt Sekjen PDIP itu terhadap dia.


"Mengenai pertemuan-pertemuan dengan elite-elite untuk membahas tentang pencapresan itu, Pak Abraham membantah. Itu hanya fitnah belaka. Fitnah itu lebih kejam dari," kata Johan.


Kata Johan, jika ada bukti-bukti mengenai pertemuan dan substansi dari pertemuan itu, Hasto harus menunjukkannya kepada KPK. Sebagai lembaga
zero tolerance
, kata Johan, KPK pasti akan mengambil langkah-langkah tegas jika ada internal terbukti melanggar.


Baca juga:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya