Akbar Tanjung Sarankan Kubu Riau dan Kubu Bali Munas Bersama

Akbar Tandjung
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVA.co.id
Politikus Budi Supriyanto Didakwa Disuap Ratusan Ribu Dolar
- Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Partai Golkar, Akbar Tanjung khawatir partai beringin bakal kesulitan mengikuti pemilihan kepala daerah 2015 yang berlangsung serentak di 220 wilayah Indonesia.

Partai Pendukung Ahok Pakai Janji Tertulis Biar Tak Membelot

Karenanya, dia meminta dua kubu untuk melakukan islah. Dan, kedua kubu diharapkan menggelar musyawarah bersama.
Komisi V Apresiasi Gubernur Sulbar


“Saat ini ada dua gugatan yang diajukan dua kubu Golkar, Kubu Riau, Agung (Agung Laksono) dan Kubu Bali (Aburizal Bakrie). Kalau mengikuti jalur hukum, sesuai pertimbangan tim ahli kami, akan memakan waktu antara empat hingga lima bulan untuk mengetahui putusan Mahkamah Agung,” kata Akbar Tandjung di Malang, Sabtu 17 Januari 2015.


Waktu yang panjang itu tidak efektif bagi Golkar, mengingat di tahun 2015 ini akan berlangsung pemilihan kepala daerah serentak di Jawa Timur dan juga Indonesia.


"Untuk Jawa Timur ada 16 daerah, nasional ada 204 daerah di 2015. Kita harus cari solusi yang baik dalam waktu singkat untuk Golkar,” katanya dalam konsolidasi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Se-Jawa Timur, di Hotel Pelangi, Kota Malang.


Akbar menyebut Wantim mengusulkan adanya rekonsiliasi berbentuk Munas Bersama yang akan memilih satu ketua umum bersama. Dia berharap Munas Bersama bisa terselenggara secepatnya di awal tahun agar mesin Golkar bisa bekerja maksimal di Pilkada 2015.


“Munas bersama diikuti seluruh DPD pusat dan daerah, tujuannya satu agenda, memilih Ketua Umum. Panitia mewakili dua pihak dan siapa pun yang terpanggil jadi ketum dipersilahkan ikut. Berikutnya, siapa yang terpilih harus diakui sebagai ketua bersama,” katanya.


Akbar melanjutkan, usulan itu hanyalah tawaran dari Wantim demi kebaikan Golkar. Usulan itu sifatnya tanpa pretensi wajib dijalankan. Namun, jika dualisme di tubuh Golkar berlanjut, dia menyebut Golkar akan kesusahan dalam mengikuti Pilkada 2015.


“Maret agenda dan tahapan Pilkada mulai berjalan. Kalau ada dua kepengurusan tidak akan mungkin kita bisa mencalonkan. KPU bisa tidak mengijinkan,” tuturnya.


Konsolidasi tersebut dihadiri Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung dan Sekretaris Jenderal Partai Partai Golkar versi Munas Bali, Idrus Marham. DPD pusat dan daerah juga turut hadir.


Baca juga:



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya