Tjipta Lesmana: Pencalonan Kapolri Kuat Nuansa Politik

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri diapit Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
Presiden Jokowi Santai UU Amnesty Digugat
- Pakar komunikasi politik, Tjipta Lesmana mengungkapkan, nuansa politik sangat kuat dalam kasus pencalonan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai kapolri.

Jokowi: Indonesia Bangga Raih Perak Pertama

Dia menilai, jika Presiden menetapkan Budi Gunawan sebagai kapolri, Joko Widodo telah mencoreng komitmennya sendiri. Sebab, dalam pemilihan menteri di kabinetnya, Jokowi menyerahkan daftar nama calon pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk dilihat rekam jejaknya.
Ahok Ungkap Alasan Jokowi Sindir Keuangan Daerah


"Salah satu yang dicoret BG (Budi Gunawan). Dia dapat rapor merah. Dan Presiden Jokowi komitmen. Kenapa sekarang muncul lagi," ujar Tjipta di Restoran Warung Daun Jakarta, Sabtu, 17 Januari 2015.


Menurut dia, situasi itu mengindikasikan adanya dugaan politik yang membuat Presiden merasa ditekan oleh pihak yang lebih kuat. "Memang, BG dicalonkan PDIP. Yang mencalonkan nama itu Megawati," ujar Tjipta.


Selain itu, indikator lain yang menurut dia memberikan tekanan pada Jokowi berasal dari parlemen. "Jika Jokowi menolak Budi Gunawan, dapat dimakzulkan. Sebab DPR sudah menyetujui BG," tuturnya.


Tjipta berharap, Presiden dapat merealisasikan komitmennya dan menggunakan wewenangnya sebagai Presiden dalam mengambil keputusan bijak.


Selain itu, dia menyampaikan agar KPK dapat segera memproses kasus ini dengan cepat dan berhati-hati. Perlunya, agar tidak menimbulkan persepsi KPK bermain politik dalam kasus ini.


Tjipta sependapat pada keputusan Jokowi menunda pelantikan kapolri dan menunjuk wakapolri sebagai pelaksana tugas kapolri.


Baca juga:


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya