"Selesaikan Konflik, Golkar Harus Tempuh Jalan Konstitusi"

Partai Golkar saat menggelar Munas di Bali.
Sumber :
  • Antara/Puspa Perwitasari
VIVAnews
Cara Taspen Perkuat Srikandi Jadi Penggerak Finansial
- Partai Golkar hingga saat ini masih didera konflik internal dengan adanya dualisme kepengurusan antara kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono. Untuk mengakhiri konflik, Golkar harus menempuh jalan ketiga atau
third way
Mengenal Tradisi Hantaran di Indonesia, Simbol Rasa Syukur dan Kasih Sayang
yaitu jalan konstitusi.
Wakil Ketua KPK Dilaporkan ke Dewas Terkait Pelanggaran Etik

"Penyelesaian mendasar yang berbasiskan konstitusi partai sehingga Partai Golkar terhindar dari konflik yang tidak produktif seperti sekarang ini," kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar, Riyono Asnan, dalam siaran pers kepada
VIVAnews
, Jumat 9 Januari 2015.


Menurut Riyono, dengan mengambil langkah tersebut, Golkar memberikan tradisi politik baru sebagaimana cita-cita awal dari golongan fungsional yang tergabung dalam Sekber Golkar.


"Jalan ketiga ini sebagai penyelesaian yang demokratis karena semuanya dikembalikan ke konstitusi partai," ujarnya.


Riyono menegaskan penyelesaian konflik Partai Golkar sebaiknya mengedepankan upaya-upaya kepentingan organisasi yang lebih besar yaitu menjaga agar Golkar tetap dapat mewarnai perpolitikan nasional secara signifikan sebagaimana Golkar berkontribusi terhadap pembangunan bangsa Indonesia.


"Jangan sampai hanya karena perbedaan-perbedan yang tidak ada manfaatnya bagi upaya untuk mengembalikan kejayaan Partai Golkar dan kebaikan bersama untuk kesejahteraan rakyat, Partai Golkar jadi hancur karena ditinggal pemilihnya," tuturnya. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya