- Mohammad Zumrotul Abidin/Surabaya
VIVAnews - Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Partai Hanura Jawa Timur yang berlangsung di RM Mahameru, Surabaya ricuh.
Sekretaris organisasi sayap dari Pengurus Daerah Kesatuan Buruh (PD KBH) Partai Hanura Jawa Timur, Prayit, diusir dan diseret keluar dari arena Musdalub. Pasalnya, PD KBH sebagai salah satu organisasi sayap dicoret dari peserta Musdalub dan tidak mempunyai hak suara untuk memilih ketua.
Wakil Ketua DPD Partai Hanura Jawa Timur (Jatim), Gatot Sutantra tampak marah dan berteriak agar Prayit dikeluarkan dari ruangan. "Keluar, keluar, Anda jangan di ruangan ini," ujarnya berteriak.
Ketua Pengurus Daerah Kesatuan Buruh (PD KBH) Partai Hanura Jawa Timur, Muhammad Nuh mengaku kecewa dengan insiden tersebut.
"Saya akan layangkan protes ke DPP Partai Hanura. Padahal kami ada di AD/ART (Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga) dan tatib, sekarang kok dicoret," ujarnya.
Prayit mengatakan, forum Musdalub itu adalah forum sesat. "Ini ada apa pimpinan sidang kok mengusir dan membantai saya. Apa karena saya tidak memilih beliau dalam Musdalub ini," ujar pria yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Hanura Kabupaten Banyuwangi ini.
Berdasarkan keterangan panitia Musdalub, peserta yang berhak menyampaikan hak suara hanya 43 orang. Mereka antara lain, 38 ketua DPC Partai Hanura se-Jatim, satu dari DPP, satu dari DPD Jatim, satu Ketua Dewan Penasehat DPD Jatim dan dua organisasi sayap (Pemuda Hanura Jatim dan Perempuan Hanura Jatim). KBH Jatim tidak masuk sebagai organisasi sayap dan tidak punya hak suara.
Musdalub Hanura Jatim digelar setelah Ketua DPD Partai Hanura Jatim, Kuswanto, mundur. Ada dua kandidat yang memperebutkan posisi tersebut, yakni Setyo Prijono (Plt Ketua DPD Partai Hanura Jatim) dan Sekretaris DPD Partai Hanura Jatim, Ki Sujatmiko.
Mohammad Zumrotul Abidin/Surabaya
Baca berita lain: