DPR Minta Pelni Awasi Kegiatan Pelabuhan Selama Natal dan Tahun Baru

Kunjungan Komisi V ke Pelabuhan Bitung
Sumber :
VIVAnews – Komisi V DPR RI meninjau Pelabuhan Samudra Bitung, dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi V, Muhidin Mohamad Said, dan didampingi oleh tujuh belas anggota Dewan dan Pejabat Kementrian, Senin 15 Desember 2014. 
6 Cara Ampuh dan Mudah Bersihkan Mika Lampu Mobil yang Kusam

Rombongan komisi meninjau langsung ke Pelabuhan guna mengetahui kondisi pelabuhan terutama menyangkut pelayanan dan kenyamanan dalam rangka menjelang perayaan Hari Natal dan Tahun Baru 2015, khususnya bagian timur Indonesia.
Trade Minister Reveals Cause of Onions Price Hike

Di tengah keramaian penumpang kapal KM. Lambelu, secara mendadak Ketua Tim Muhidin Mohamad Said memasuki area ruang tunggu penumpang dan langsung diterima oleh Abdul Azis, Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Bitung.
Penyakit Menular Arbovirosis Jadi Ancaman Baru, Menkes Budi: Lakukan 5 Hal Ini untuk Menanganinya

“Untuk penumpang dengan tujuan Papua dan sekitarnya sudah berkurang, karena banyak yang menggunakan pesawat terbang,” kata Azis kepada rombongan Komisi V.

Saat ini, untuk jalur dari Papua bermasalah karena melibihi kapasitas. Tetapi yang dari Bitung sama sekali tidak pernah melewati kapasitas penumpang yang dilayani oleh tiga kapal Pelni yang ada di Bitung, yaitu KM. Lambelu, KM. Dorolonda dan KM. Tilongkabila.

Lebih lanjut, Azis mengatakan bahwa panjang dermaga penumpang dan barang pelabuhan Bitung kurang lebih 370 meter dan bisa menampung tiga kapal penumpang dan barang. Sementara Terminal Peti Kemas Bitung (TPB), mencapai 600 meter dan akan ditambah menjadi 800 meter. “Khusus Terminal Peti Kemas Bitung (TPB) masih terus akan dibangun,” jelasnya.

Pada kesempatan itu, Muhidin Mohamad selaku ketua tim didampingi Direktur Utama ASDP, Danang Baskoro, Sekertaris korporat Christine Hutabarat dan Anis Ado Nijam, serta Fahmi Alweni GM.

Pelabuhan Penyebrangan PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Bitung sempat terlibat perbincangan dengan salah satu penumpang. Politisi dari Partai Golkar ini menanyakan tarif penumpang kepada PT. Pelni. “Apakah tarif sebesar Rp500 ribu cukup untuk pergi pulang,” tanya Muhidin.

Menanggapi pernyataan tersebut, Noldi Bagania, GM Sarana Bantar Nasional, anak perusahaan PT. Pelni Bitung, mengatakan bahwa untuk tarif satu orang penumpang tujuan Sorong (PP) dikenakan tarif sebesar Rp550 ribu dengan waktu tempuh sehari semalam. 

GM. PT. Pelindo IV Bitung Heru Bachti Fireno menyampaikan permohonan kepada Komisi V DPR perihal dukungan Internasional Hub Port, agar segera diwujudkan. Pihaknya tidak hanya minta dukungan dan sudah beberapa kali menyampaikan kepada Pemerintah.

“Kami malu kalau Indonesia yang merupakan negara maritim sampai detik ini tidak punya IHP (International Hub Port). Semua barang kita diekspor melalui Malaysia dan Vietnam yang sudah memiliki Hub Port,” jawab Muhidin.

“Kami lihat dari seluruh kunjungan sudah terkordinasi secara baik, mulai dari Pemda, BMKG, PT. Pelni, Perhubungan Laut dan Udara, serta Pemerintah Pusat. Harus dipantau dan dijaga, sehingga menjelang Natal dan Tahun Baru, pemberangkatan dan kedatangan penumpang berjalan lancar,” kata Muhidin.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya