Sumber :
VIVAnews - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon mengapresiasi sikap Presiden Joko Widodo yang enggan mencabut hukuman mati untuk para bandar narkoba. Meskipun banyak desakan dari berbagai kalangan dan tudingan pelanggaran hak asasi manusia.
"Saya kira itu sangat setuju dan langkah Jokowi ini harus didukung. Saya ketika ada acara BNN mendukung ekseskusi mati bandar narkoba yang sudah divonis. Langkah Jokowi ini harus diapresiasi," kata Fadli di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Kamis 11 Desember 2014.
Menurut Fadli, sikap Jokowi ini memberikan sinyal positif pada pemberantasan narkoba. Ia mengatakan, yang akan dieksekusi ini baru lima orang bandar, tetapi jika 64 narapidana narkoba ini berhasil dihukum mati, Fadli yakin angka kriminalitas dan narkoba di Indonesia akan menurun drastis.
"Kita apresiasi sebagai prestasi pemerintahan Jokowi," kata dia.
Menurut Fadli, mengeksekusi mati bandar narkoba itu tidak melanggar HAM. "Saya kira itu tidak melanggar HAM dan itu diakui oleh hukum negara kita," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, akan mengeksekusi lima terpidana mati kasus narkoba dari kejaksaan. Eksekusi dilakukan paling lambat .
"Tinggal menunggu surat Jaksa. Yang mau dieksekusi berada di Nusakambangan (Cilacap). Nama-nama jangan sebutkan agar tidak menghambat pelaksanaannya," kata Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah Hartadi kepada VIVAnews di Semarang, Selasa 9 Desember 2014.
Baca juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menurut Fadli, mengeksekusi mati bandar narkoba itu tidak melanggar HAM. "Saya kira itu tidak melanggar HAM dan itu diakui oleh hukum negara kita," kata dia.
