- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Zulkifli Hasan, mengatakan pertemuannya dengan delegasi parlemen China dilakukan untuk membahas kerja sama antar lembaga negara. Kerja sama, menurutnya, bukan hanya dilakukan antar pemerintah. Namun juga memperkuat hubungan antar parlemen.
"Dalam bidang politik, sosial, budaya dan lainnya," kata Zulkifli di komplek parlemen Senayan Jakarta, Selasa, 9 Desember 2014.
Politisi Partai Amanat Nasional itu ini mengungkapkan, pertemuan antar parlemen ini dapat membantu memperkuat hubungan antara pemerintah dengan pemerintah serta entitas bisnis dengan bisnis. Kerja sama, kata dia, dilakukan terkait dengan isu kemaritiman yang menjadi prioritas Presiden Joko Widodo.
"Tadi disinggung isu maritim. Mereka setuju untuk mengembangkan kemaritiman. Mereka juga sama mengembangkan bidang kemaritiman itu," ujarnya.
Mengenai sektor mana yang menjadi fokus kerja sama kemaritiman itu, Zulkifli menjelaskan akan berfokus pada pengembangan ekonomi kelautan. Menurutnya Indonesia tidak mungkin mengerjakan sektor ekonomi kelautan sendiri. Terutama membangun sistem transportasi laut.
"Angkutan dari laut yang disebut tol laut itu gak mungkin kita kerjakan sendirian karena itu terbuka luas kerja sama di laut," katanya.
Diberitakan sebelumnya Delegasi parlemen China mendatangi pimpinan MPR RI, di komplek parlemen Senayan Jakarta, Kedatangan rombongan yang berjumlah 18 orang itu untuk menindaklanjuti pertemuan presiden Joko Widodo dengan Presiden China, Xi Jinping, beberapa waktu lalu saat KTT Apec 2014 di Cina.
Vice Chairman of the National Committee of the Chinese Peoples Political Consultative Conference (CPPCC), Chen Xiaoguang di ruang kerja ketua MPR RI, Zulkifli Hasan, mengatakan dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi melakukan pertemuan khusus dengan presiden Xi Jinping.
"Ada kesepakatan startegis di antara kedua negara," katanya. (ms)
Baca juga:
The Reasons Why Elon Musk Postpones India Visit
Tesla Chief Executive Officer (CEO) Elon Musk announced through X that he postponed to visit India to meet Prime Minister Narendra Modi.
