- ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
VIVAnews - Presiden Joko Widodo, berharap tidak ada lagi dualisme di dalam tubuh Dewan Perwakilan Rakyat. Dia berharap konflik tersebut bisa segera berakhir dan diselesaikan oleh anggotanya.
"Kita ini baik kalau bergabung," kata Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat 31 Oktober 2014.
Jokowi menegaskan, jika para elite politik bisa akur maka akan memberikan dampak yang positif. Selain menjaga persatuan dan kesatuan, sikap mereka bisa menjadi teladan rakyat.
"Kita ini akan lebih baik kalau menjaga persatuan dan kesatuan dan itu akan dicontoh oleh rakyat," ujarnya.
Pasca ditetapkannya alat kelengkapan dewan, kisruh politik di lingkungan legislatif DPR kian memanas. Bahkan, sejumlah anggota DPR dari Koalisi Indonesia Hebat yang notabene pendukung Jokowi-JK menyatakan mosi tidak percaya atas kepemimpinan DPR saat ini yang mayoritas dikuasai Koalisi Merah Putih.
Koalisi Indonesia Hebat membentuk DPR tandingan. Langkah itu sebagai bentuk perlawanan atas dominasi Koalisi Merah Putih.
Terakhir, paripurna yang mereka gelar sudah menghasilkan susunan pimpinan DPR yaitu Ketua DPR Ida Fauziah (PKB), Wakil Ketua DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Effendi Simbolon, Wakil Ketua DPR dari Fraksi PPP Syaifullah Tamliha, Wakil Ketua DPR dari Fraksi Hanura Dossy Iskandar, dan Wakil Ketua DPR dari Fraksi Nasdem Supriyadi. (adi)