Sumber :
- ANTARA FOTO/Vitalis Yogi Trisna
VIVAnews
- Ketua Umum PPP Suryadharma Ali bersama pimpinan Koalisi Merah Putih menghadiri Muktamar VIII PPP di Hotel Sahid, Jakarta, Kamis malam 30 Oktober 2014. Muktamar yang berlangsung dari 30 Oktober hingga 2 November itu mengangkat tema "Islah Nasional untuk Rakyat".
Lihat di ini.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Lihat di ini.
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali, menegaskan hasil muktamar yang digelar oleh kubu M Romahurmuziy pada 15-18 Oktober lalu di Surabaya tidak sah. Oleh sebab itu, hasil pengangkatan pria yang akrab disapa Romi itu, disebut SDA, juga tidak sah.
Menkumham Yasonna Hamonangan Laoly mengakui kepengurusan PPP pimpinan Romahurmuziy yang sah, sesuai dengan hasil Muktamar tanggal 15-17 Oktober 2014. Otomatis, kepengurusan PPP di bawah pimpinan SDA dianggap telah berakhir.
Romi membawa PPP versinya ke kubu koalisi pendukung Jokowi. Sementara Suryadharma bertahan di Koalisi Merah Putih.
Para petinggi KMP yang terlihat hadir adalah Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golongan Karya Aburizal Bakrie, Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa, Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta. Selain para ketua umum, juga terlihat Ketua Majelis Pertimbangan PAN, Amien Rais.
Para pimpinan DPR seperti Fadli Zon dan Fahri Hamzah juga terlihat. Juga Ketua MPR, Zulkifli Hasan. Selain para petinggi partai KMP, juga hadir Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Jimly Asshididqie.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali, menegaskan hasil muktamar yang digelar oleh kubu M Romahurmuziy pada 15-18 Oktober lalu di Surabaya tidak sah. Oleh sebab itu, hasil pengangkatan pria yang akrab disapa Romi itu, disebut SDA, juga tidak sah.
