Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
- Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menegaskan dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini, posis Partai Golkar tetap menjadi penyeimbang.
Menurutnya ARB, sapaan akrabnya, sebagai partai penyeimbang bersama Koalisi Merah Putih (KMP), bukan berarti menjadi oposisi dan bukan untuk melawan segala kebijakan pemerintahan.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Menurutnya ARB, sapaan akrabnya, sebagai partai penyeimbang bersama Koalisi Merah Putih (KMP), bukan berarti menjadi oposisi dan bukan untuk melawan segala kebijakan pemerintahan.
Baca Juga :
Di Tengah Pertempuran Rusia-Ukraina, Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditangkap Karena Terima Suap
"Yang kita ketahui sebelum adanya presiden ketujuh RI, Partai Golkar selalu berada di garis pemerintahan. Akan tetapi, ini akan menjadi peran baru dalam Partai Golkar. Sebagai penyeimbang, kita harapkan pemerintahan Indonesia bisa semakin maju," ujar ARB, saat memberikan sambutan di acara diskusi AMPG, di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat 24 Oktober 2014
ARB mengatakan, Partai Golkar bersama KMP dipastikan akan terus mendukung pemerintahan Jokowi-JK, asalkan setiap kebijakan tetap mendasar pada ideologi pancasila. Karena untuk saat ini, menurutnya, kondisi Indonesia jangan sampai di kendalikan begitu saja oleh globalisasi. Tetapi, bangsa Indonesia yang harus mengendalikan globalisasi
"Ketika saya bertemu dengan pak Jokowi beberapa waktu lalu, beliau mengatakan dirinya akan menjalankan satu konsep dari Soekarno, yaitu Konsep Trisakti, berdikari secara ekonomi, berkepribadian dalam budaya, dan berdaulat dalam politi. Pastinya, KMP akan mendukung itu," kata ARB. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Yang kita ketahui sebelum adanya presiden ketujuh RI, Partai Golkar selalu berada di garis pemerintahan. Akan tetapi, ini akan menjadi peran baru dalam Partai Golkar. Sebagai penyeimbang, kita harapkan pemerintahan Indonesia bisa semakin maju," ujar ARB, saat memberikan sambutan di acara diskusi AMPG, di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat 24 Oktober 2014
