Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews -
Deputi Tim Transisi Jokowi-JK, Hasto Kristianto, membantah isu yang menyebutkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri jadi penyebab batalnya pengumuman kabinet menteri Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Hasto menilai, ada yang sengaja menghembuskan isu tidak sedap itu kepada publik untuk mendiskreditkan posisi Megawati. Tapi, kata Hasto, Megawati menanggapi santai isu yang beredar itu.
Baca Juga :
Kemenkominfo Gelar Kegiatan Chip In "Menjadi Warga Digital yang Cakap, Beretika dan Berdaya"
Hasto menilai, ada yang sengaja menghembuskan isu tidak sedap itu kepada publik untuk mendiskreditkan posisi Megawati. Tapi, kata Hasto, Megawati menanggapi santai isu yang beredar itu.
"Tidak, Bu Mega tidak marah. Sebenarnya era yang berkaitan dengan pendiskreditan, termasuk pendistorsian informasi, sudah berakhir. Kita melihat bagaimana Pak Jokowi disambut dengan penuh harapan dari rakyat," kata Hasto di kediaman Megawati, Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis 23 Oktober 2014.
Kata Hasto, Megawati memang memberikan masukan terkait nama-nama calon menteri yang masuk dalam kabinet Jokowi-JK. Tetapi itu karena posisinya sebagai pimpinan partai pengusung.
Namun, kata Hasto, usulan Megawati itu seharusnya tidak menjadi polemik. Karena ketua umum partai pendukung Jokowi-JK lainnya juga memberikan masukan.
"Bagaimanapun juga Megawati adalah Ketua Umum PDIP yang diterima melalui mandat dari kongres untuk memastikan jalannya pemerintahan ke depan," tuturnya.
Hasto menambahkan, masukan dari Presiden keempat itu pastinya mengenai konsep Trisakti yang akan dianut dalam pemerintahan Jokowi-JK. Untuk mewujudkan Indonesia berdaulat, berdikari dan berkeadilan. "Itu yang menjadi masukan dari Ibu Mega," ujar Hasto.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Tidak, Bu Mega tidak marah. Sebenarnya era yang berkaitan dengan pendiskreditan, termasuk pendistorsian informasi, sudah berakhir. Kita melihat bagaimana Pak Jokowi disambut dengan penuh harapan dari rakyat," kata Hasto di kediaman Megawati, Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis 23 Oktober 2014.