- ANTARA FOTO/Widodo S.
VIVAnews - Presiden Joko Widodo membantah jika nama-nama menteri yang telah dia seleksi ada yang memiliki rekam jejak buruk.
Jokowi mengaku, nama-nama itu sudah mendapat rekomendasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
"Gimana sih, kita ini sudah masukan ke PPATK, KPK, masih kurang nggak?," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa 21 Oktober 2014.
Menurut dia, rekomendasi dan masukan KPK dan PPATK tentu ada hasilnya. Bahkan Jokowi sempat mengevaluasi ulang nama-nama menteri setelah diberi catatan KPK dan PPATK. "Mestinya (ada evaluasi) harus seperti itu. Gunanya apa PPATK, KPK," ucapnya.
Sayangnya Jokowi belum mau berbicara banyak terkait komposisi kabinetnya mendatang. Saat ditanya mengenai calon-calon menterinya kelak, mantan Gubernur DKI Jakarta itu terus mengelak.
"Tidak mungkin saya sampaikan. Karena kamu sampai jam 22.00 WIB, saya nggak mau ngomong," ujar Jokowi.
Sebelumnya Indonesia Corruption Watch (ICW) menyarankan kepada Presiden Indonesia yang baru saja dilantik, Joko Widodo, untuk menunda pengumuman nama-nama yang akan masuk ke dalam kabinet pemerintahan mendatang.
Hal tersebut karena ICW mensinyalir ada beberapa nama calon menteri yang diusulkan oleh Jokowi berpotensi bermasalah.
"ICW menilai masih ada beberapa nama dari 43 figur calon menteri atau pejabat setingkat menteri yang diusulkan Jokowi masuk kabinet diduga bermasalah karena diragukan integritas maupun komitmen antikorupsinya," kata Koordinator Badan Pekerja ICW Ade Irawan di Jakarta, Senin 20 Oktober 2014.
Ade mengatakan, ICW menemukan setidaknya ada empat calon menteri yang diragukan komitmen dalam pemberantasan korupsinya. Namun, dia enggan menyebut nama-nama yang dia maksud.
"Figur calon menteri yang diragukan tersebut potensial menjadi tersangka korupsi dan diberitakan memiliki rekening atau transaksi keuangan yang mencurigakan," ungkap dia. (adi)
Baca juga: