Langkah JK Kembali ke Kursi Wakil Presiden

Harlah PKB ke 16
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
Terpopuler: Negara Tanpa Malam hingga Olahraga Ringan Setelah Lebaran
- Bersama Presiden Terpilih Joko Widodo, Wakil Presiden Terpilih Jusuf Kalla akan dilantik sekaligus diambil sumpahnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat, Senin 20 Oktober 2014. Jokowi-JK dilantik setelah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum sebagai pemenang pada pemilihan presiden 9 Juli 2014 lalu.

Terpopuler: Deretan Negara Bantu Israel, Pendeta Gilbert Dilarang ke Makassar hingga Iran Diserang

Pada pilpres lalu, pasangan Jokowi-JK yang memperoleh nomor urut dua diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Hati Nurani Rakyat serta Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia.
Ramalan Zodiak Sabtu 20 April 2024, Sagitarius: Hati-hati dengan Teman Dekat


Kursi Wapres bukanlah sesuatu yang baru bagi JK. Sosoknya juga sudah tidak asing. JK cukup dikenal publik dan pernah menjabat sebagai wakil presiden kesepuluh, sekaligus ketua umum Partai Golkar pada era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono periode pertama pada 2004 hingga 2009.  


JK lahir di Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, pada 15 Mei 1942. Perannya sangat luar biasa dalam penyelesaian konflik di Indonesia. Seperti dikutip dari jusufkalla.info, ketika menjabat sebagai wapres, JK dikenal bergerak sangat cepat dalam menangani masalah. JK memiliki andil besar dalam menciptakan perdamaian di Aceh, Ambon, Poso, dan Papua.


JK menikah dengan Hj. Mufidah Jusuf dan dianugerahi seorang putera dan empat puteri serta sembilan cucu.


Menjadi Menteri


JK juga bukan sosok yang asing bagi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Sebelum menjadi Wapres mendampingi SBY, JK juga pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat ketika Megawati masih menjabat sebagai Presiden pada 2001 hingga 2004.


Pada era Presiden Abdurrahman Wahid, JK juga pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan. Namun, JK dipecat Gus Dur pada 24 April 2000. JK dipecat bersama Menteri Negara Penanaman Modal dan Pembinaan Badan Usaha Milik Negara, Laksamana Sukardi.


Selain aktif sebagai politisi, JK juga aktif pada berbagai organisasi kemasyarakatan. Di antaranya sebagai Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) pada Munas PMI ke XIX untuk periode 2009-2014.


JK juga terpilih sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) dalam Muktamar VI DMI untuk periode 2012-2017.


Doktor Honoris Causa


JK mendapat beberapa gelar kehormatan Doktor Honoris Causa, di antaranya Doktor HC dari Universiti Malaya Malaysia di bidang ekonomi pada 21 Juli 2007. Doktor HC di bidang perdamaian dari Soka University Jepang pada 2 Februari 2009. Doktor HC di bidang Pendidikan Kewirausahaan dari Universitas Pendidikan Indonesia pada 17 Maret 2011.


JK juga meraih Doktor HC di bidang ekonomi politik dari Universitas Hasanuddin Makasar pada 10 September 2011. Doktor HC di bidang perdamaian dari Universitas Syah Kuala Aceh pada 12 September 2011. Doktor HC di bidang pemikiran ekonomi dan bisnis dari Universitas Brawijaya Malang pada 8 Oktober 2011 dan Doktor HC di bidang kepemimpinan dari Universitas Indonesia pada 9 Februari 2013.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya