Ketua MPR: Saya Yakin Prabowo Negarawan, Hadiri Pelantikan Jokowi
Kamis, 16 Oktober 2014 - 11:12 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews -
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Zulkifli Hasan, berharap Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, bersedia hadir dalam pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla. Untuk itu, pimpinan MPR akan menyampaikan langsung undangan tersebut.
"Hari Jumat besok ke Prabowo. Saya yakin Prabowo adalah seorang negarawan. Insya Allah juga pimpinan akan datang ke tempat beliau. Kami yakin Pak Prabowo akan menghadiri pelantikan pada 20 Oktober," kata Zulkifli di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis 16 Oktober 2014.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
"Hari Jumat besok ke Prabowo. Saya yakin Prabowo adalah seorang negarawan. Insya Allah juga pimpinan akan datang ke tempat beliau. Kami yakin Pak Prabowo akan menghadiri pelantikan pada 20 Oktober," kata Zulkifli di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis 16 Oktober 2014.
Baca Juga :
Gadis ABG Tewas Dicekoki Narkoba di Hotel Jaksel, Polisi Temukan Senpi dan Alat Bantu Seks
Zulkifli menilai, kehadiran para pimpinan partai dan para mantan presiden dan wakil presiden merupakan sebuah sejarah baru demokrasi di Indonesia. Sebab, dia melihat peristiwa tersebut jarang terjadi.
"Dengan begitu, ini kita jadikan momentum untuk persatuan. Kita menyongsong apa namanya Merah Putih menyongsong Indonesia Hebat," ujarnya.
Mantan Menteri Kehutanan itu menegaskan bahwa tidak akan terjadi pemboikotan atau penjegalan pelantikan Jokowi-JK. Bagainya, para petinggi partai merupakan para negarawan yang mengutamakan kebaikan bagi masyarakat Indonesia.
"Untuk soal bangsa, soal kita, alhamdulillah semua pihak termasuk ketua umum partai menyatakan kesediaan untuk hadir. Kami berjumpa dengan Pak Aburizal, dia seorang negarawan, dia akan hadir. Begitu juga Pak Hatta yang juga seorang negarawan, dia akan hadir di pelantikan. Hari ini saya akan ke Bu Mega," tuturnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Zulkifli menilai, kehadiran para pimpinan partai dan para mantan presiden dan wakil presiden merupakan sebuah sejarah baru demokrasi di Indonesia. Sebab, dia melihat peristiwa tersebut jarang terjadi.
