Sumber :
- VIVAnews/Adri Irianto
VIVAnews
- Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tanjung, mengapresiasi sikap Presiden terpilih, Joko Widodo, yang menemui Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, kemarin. Menurutnya, pertemuan informal seperti itu perlu dilanjutkan dan baik untuk memecahkan persoalan.
Akbar mengatakan, komunikasi politik informal itu perlu dilakukan secara periodik seperti pertemuan Presiden dengan para pimpinan lembaga negara.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Kunjungan ke Jepang, Sekjen Kemnaker Terus Berupaya Tingkatkan Kerja Sama Pengembangan SDM
Akbar mengatakan, komunikasi politik informal itu perlu dilakukan secara periodik seperti pertemuan Presiden dengan para pimpinan lembaga negara.
Baca Juga :
Terungkap! Ini Identitas Selebgram Terjerat Kasus Narkoba di Jaksel, Salah Satunya Chandrika Chika
“Kalau komunikasi itu bisa dilakukan secara periodik, saya kira soal-soal yang resmi dalam pembicaraan-pembicaraan antarlembaga itu akan bisa dicari solusi yang baik untuk memecahkan masalah-masalah. Seperti yang telah disepakati pimpinan lembaga-lembaga negara dengan Presiden," kata Akbar di Jakarta, Rabu, 15 Oktober 2014.
Pertemuan ARB (panggilan akrab Aburizal Bakrie) dengan Jokowi, kata Akbar, sesuai sikap partainya yang membuka diri berkomunikasi dengan kekuatan-kekuatan politik lain. Menurutnya, hal itulah yang menjadi dasar Jokowi menemui ARB.
"Kami terbuka berkomunikasi dengan partai politik lain, termasuk dengan Koalisi Indonesia Hebat. Jokowi juga mengatakan akan melakukannya dengan partai-partai lain (Koalisi Merah Putih),” katanya.
Kendati demikian, lanjut Akbar, setelah Pemilu Presiden hingga sekarang, dua kekuatan politik, yakni Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) masih memiliki perbedaan pandangan dan sikap politik. Bahkan, hingga di Parlemen.
“Ini memang fakta dalam dunia politik, ada dua kekuatan yang terorganisasikan dalam suatu KMP dan KIH. Ini adalah dinamika politik," katanya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
“Kalau komunikasi itu bisa dilakukan secara periodik, saya kira soal-soal yang resmi dalam pembicaraan-pembicaraan antarlembaga itu akan bisa dicari solusi yang baik untuk memecahkan masalah-masalah. Seperti yang telah disepakati pimpinan lembaga-lembaga negara dengan Presiden," kata Akbar di Jakarta, Rabu, 15 Oktober 2014.
