Sumber :
- ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
VIVAnews
- Popong Otje Djundjunan didaulat sebagai pimpinan sidang dalam pemilihan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang berlangsung sejak Rabu malam hingga Kami dini hari, 2 Oktober 2014.
Meski hujan interupsi bertubi-tubi, Ceu Popong tetap tenang memimpin sidang. Logat Sunda yang kental menjadi ciri khasnya.
Banyak pihak menuding Popong tidak mengerti aturan sidang yang kemudian menetapkan Setya Novanto, anggota Partai Golkar sebagai Ketua DPR. Kepada
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Banyak pihak menuding Popong tidak mengerti aturan sidang yang kemudian menetapkan Setya Novanto, anggota Partai Golkar sebagai Ketua DPR. Kepada
VIVAnews
, Popong dengan tegas telah menguasi aturan dalam sidang. Katanya, sudah menjadi kewajiban juga bagi anggota sidang untuk mematuhi aturan.
"Kalau kita akan memimpin sidang rapat dan pertemuan, pertama kita harus menguasai dulu aturan main. Aturan itu harus kita taati. Kedua, kita jangan cepat terbawa arus, terpengaruh, kita harus bisa menguasai emosi kita," kata Popong.
Selain itu kata Popong, dia telah menguasi psikologi massa untuk memimpin sidang. Bila dia meladeni semua interupsi, sidang akan lama selesai. "Kalau saya itu meladeni semua interupsi, mungkin dua hari tidak selesai. Tapi ada hal-hal yang harus pertimbangkan. Kita juga harus tahu kapan interupsi akan disampaikan," katanya.
Saat ditanya bahwa dirinya mendadak menjadi sangat terkenal dan menjadi
trending topic
di jejaring sosial
Twitter
dengan tagar
#saveceupopong
pada Kamis dini hari, Popong hanya tertawa.
"Iya, kan
pemberitaan sekarang ini canggih, bisa saja semua orang tahu. 100 tahun lagi ke bulan juga tahu. Tapi kita memimpin harus tahu aturan main, kita bisa mengaturan emosi kita, harus tahu psikologi massa. Kita harus fokus pada acara yang ada, kalau ada delapan kita fokus ke sana," katanya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
VIVAnews
