- Antara/ Yusran Uccang
VIVAnews - Sejumlah pihak menyebutkan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari Kalimantan Barat Oesman Sapta Odang atau Oso memiliki kapabilitas menjadi ketua lembaga tersebut.
"Sekarang ini cukup menarik karena cukup banyak tokoh ternama yang terpilih masuk dalam bursa kandidat ketua DPD RI," kata anggota DPD Provinsi Banten terpilih Achmad Badri dalam keterangannya, Sabtu 27 September 2014.
Badri menuturkan, seluruh anggota DPD RI yang terpilih tengah mengikuti kegiatan pengenalan dan pembekalan.
Terkait pemilihan calon ketua DPD RI, Badri menyatakan sejumlah nama yang muncul berupaya melakukan pendekatan dan dialog.
Badri yang mewakili Provinsi Banten mengharapkan pimpinan DPD RI periode 2014-2019 bisa membangun secara konstruktif terhadap pemerintah dan mampu menguatkan lembaga internal.
Badri mengakui pencapaian DPD RI periode 2009-2014 cukup berprestasi, namun masih banyak yang harus ditingkatkan dengan sikap yang agresif. Sebab kiprah anggota DPD RI selama ini masih dianggap sebagai "anak manis" sehingga kurang menarik perhatian.
Sementara itu, Oso yang terpilih menjadi anggota DPD RI Provinsi Kalimantan Barat menyatakan tidak berandai-andai menjadi ketua lembaga perwakilan daerah itu. "Insya Allah kalau sehat dan orang percaya. Itu adalah amanah dan bukan berandai-andai," tuturnya.
Oso tidak menampik ada sejumlah dukungan yang luas kepadanya untuk menjadi pimpinan DPD RI periode 2014-2019.
Dalam satu kesempatan, Oso menuturkan legitimasi anggota DPD RI sama halnya dengan DPR RI yang dipilih rakyat secara langsung.
Saat ini, Oso menyebutkan DPD telah menjalankan program pembangunan daerah secara maksimal. Namun, masyarakat tidak mengetahui hasil kinerjanya, karena tidak terpublikasi dengan baik.
"Bagaimana kita ke depan dapat mengekspose melalui media agar masyarakat mengetahui hasil kinerja DPD," ujar Oso.
Dalam sebuah organisasi atau lembaga, Oso mengungkapkan membutuhkan program lima "S" yakni Strategi, Struktur, Skill, Sistem, dan Speed sebagai prinsip dasar seluruh organisasi. (art)
Balon Udara Muncul di Ketinggian 9.000 Feet, AirNav Semarang Minta Pilot Waspada
AirNav telah mengeluarkan Notif atau NOTAM kepada pilot untuk waspadai munculnya balon udara yang diterbangkan secara liar di ketinggian 8.000 hingga 9.000 kaki.
