Sumber :
VIVAnews -
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Pramono Anung mengaku melakukan lobi-lobi politik ke beberapa anggota DPR saat sidang Paripurna, Selasa 23 September 2014.
Pria yang akrab disapa Pram itu terlihat tampak hilir mudik menyambangi kursi anggota dewan. Padahal, sebagai salah satu pimpinan DPR, Pram seharusnya duduk di depan ruang sidang Paripurna.
Pria yang akrab disapa Pram itu terlihat tampak hilir mudik menyambangi kursi anggota dewan. Padahal, sebagai salah satu pimpinan DPR, Pram seharusnya duduk di depan ruang sidang Paripurna.
"Ada beberapa hal yang perlu dikonsolidasikan terkait RUU Pilkada. Sudah waktunya kami buka komunikasi kepada pihak yang belum bergabung ke Jokowi-JK," kata Pram.
Menurut politikus PDI Perjuangan itu, komunikasi harus dilakukan dua arah. Mendekati pelantikan anggota DPR pada 1 Oktober, lanjut Pram,
re-grouping
perlu dilakukan.
"Alat kelengkapan dewan bersifat paket, maka perlu disiapkan," kata dia.
Mantan Sekretaris Jenderal PDIP itu berharap lobi-lobi politik yang dia lakukan membuahkan hasil.
Seperti diketahui, dalam aturan tata tertib yang sudah disahkan oleh DPR disebutkan bahwa pimpinan DPR terdiri dari ketua dan empat wakil ketua yang berasal dari fraksi yang berbeda.
PDI Perjuangan sebagai partai pemenang pemilu hanya berkoalisi dengan tiga partai yakni Partai Hanura, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Nasdem. (ita)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Ada beberapa hal yang perlu dikonsolidasikan terkait RUU Pilkada. Sudah waktunya kami buka komunikasi kepada pihak yang belum bergabung ke Jokowi-JK," kata Pram.