Sumber :
- Antara/ Dhoni Setiawan
VIVAnews -
Politikus Partai Persatuan Pembangunan, Djan Faridz, mengaku siap menggantikan Suryadharma Ali sebagai Ketua Umum.
Saat konsolidasi kader PPP se-Bali, NTB dan NTT di Denpasar, Djan mengklaim hampir mayoritas DPC se-Indonesia memberikannya mandat untuk menggantikan SDA melalui Muktamar yang akan digelar 23 Oktober mendatang.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Saat konsolidasi kader PPP se-Bali, NTB dan NTT di Denpasar, Djan mengklaim hampir mayoritas DPC se-Indonesia memberikannya mandat untuk menggantikan SDA melalui Muktamar yang akan digelar 23 Oktober mendatang.
"Kalau muktamar itu kan tergantung amanah. Kalau saya dipercaya memimpin partai,
insya Allah
saya siap. Safari politik Pulau Jawa sudah selesai. Saat ini Bali, NTB dan NTT. Kalimantan dan Sumatera dalam waktu dekat," kata Djan Selasa 23 September 2014.
Menteri Perumahan Rakyat itu juga mengklaim langkahnya untuk merebut kursi nomor satu di partai berlambang kabah didukung oleh DPD se-Indonesia. "
Alhamdulillah
DPC-DPC mendukung saya mencalonkan diri sebagai ketua umum," kata dia.
Pemilik hak suara pada Muktamar nanti adalah ketua dan sekretaris DPC dan DPW. "DPC 520 kali dua. DPW 33 kali dua. Target saya 50 plus 1 suara," ujar Djan.
Ia menjanjikan ketua umum yang akan datang tidak boleh rangkap jabatan. Dedikasinya hanya untuk partai. Sekjen partai juga harus begitu, fokus mengurus partai.
Djan memastikan, arah koalisi partai tidak berubah, tetap di Koalisi Merah Putih. Sekalipun Presiden terpilih Joko Widodo meminta kader PPP untuk duduk di kabinetnya, Djan mengaku hal itu tak akan mengubah haluan politik PPP.
"Arah koalisi
insya Allah
tidak akan berubah.
Alhamdulillah
kalau ada kader kami yang dipakai Jokowi di kabinetnya. Kalau tidak dengan syarat macam-macam. Kalau ditawari ya, ambil saja," kata Djan.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Kalau muktamar itu kan tergantung amanah. Kalau saya dipercaya memimpin partai,
