- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Suryadharma Ali (SDA) menggelar pertemuan dengan kader DPW dan DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) se-Bali, NTB dan NTT, Senin malam, 22 September 2014. Pertemuan yang digelar di Denpasar itu dimaksudkan untuk melakukan konsolidasi internal PPP.
"Pertemuan malam ini menjelaskan peristiwa yang terjadi pada 9 September lalu yaitu rapat harian yang mencopot saya sebagai Ketua Umum DPP PPP," kata SDA di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Denpasar.
SDA mengaku ingin menjelaskan kepada DPC se-Indonesia soal keputusan rapat harian yang mencopot dirinya sebagai Ketua Umum PPP. Menurut dia, pencopotan itu ilegal.
"Bayangkan kalau rapat harian DPP bisa mencopot ketua umum maka rapat harian DPW bisa mencopot ketua DPW, rapat harian DPC bisa mencopot ketua DPC. Itu inkonstitusional," kata dia.
SDA mengaku sudah menemui 200 dari sekitar 500 DPC se-Indonesia. Dari aspirasi yang berkembang, katanya, mereka sepakat menggelar Muktamar pada 23 Oktober.
"Dan secara mutlak mengakui SDA adalah Ketua Umum DPP PPP," ujar SDA.
Seluruh DPC se-Indonesia, SDA melanjutkan, memahami betul AD/ART partai. Sementara itu, soal kemungkinan islah dengan kubu Imron, SDA menjawab diplomatis.
"Saya yang terzalimi, yang teraniaya, dan saya yang dikudeta," ucapnya.
SDA memastikan bahwa kubu Imron tak memiliki hak mengatasnamakan PPP pada forum apapun. "Hadir ke Rakernas PDIP itu sikap pribadi. Dia sudah tidak punya hak apapun untuk mewakili PPP," katanya. (ms)